Menuju konten utama

Pertama Sejak Pandemi, Kegiatan Dunia Usaha Q1 2021 di Zona Positif

Survei Kegiatan Dunia Usaha BI pada Q1 2021 mencatat kinerja dunia usaha mencapai pertumbuhan positif 4,5%.

Pertama Sejak Pandemi, Kegiatan Dunia Usaha Q1 2021 di Zona Positif
Petugas hotel memberikan sarung tangan plastik bagi pengunjung salah satu restoran hotel di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (13/4/2021). ANTARA FOTO/Feny Selly/foc.

tirto.id - Bank Indonesia mencatat kegiatan dunia usaha mengalami perbaikan di kuartal I (Q1) 2021. Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) pada Q1 2021 mencatat kinerja dunia usaha yang diukur melalui Saldo Bersih Tertimbang (SBT) telah mencapai pertumbuhan positif 4,5%. Nilai ini membaik dari Q4 2020 yang terkontraksi 3,9%.

SBT di zona positif ini adalah yang pertama kalinya selama pandemi COVID-19 melanda. Sejak Q1 2021, SBT dunia usaha di RI selalu mencatatkan zona negatif seperti Q1 2020 kontraksi 5,56%, Q2 2020 kontraksi 35,75%, Q3 2020 kontraksi 5,97%, dan Q4 2020 kontraksi 3,9%.

Tak tanggung-tanggung, perbaikan Q1 2021 di kisaran 4,5% ini diyakini akan terus berlanjut pada Q2 2021. BI memprediksi SBT pada SKDU ke depan akan mencapai 18,87%.

“Peningkatan didorong oleh kinerja sejumlah sektor yang telah positif antara lain sektor pertambangan dan penggalian, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, serta sektor industri pengolahan,” ucap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Rabu (14/4/2021).

SBT dihitung dengan membandingkan persentase jumlah responden yang menyatakan meningkat dan menurun pada aktivitas bisnis mereka setiap periode survei. Jika semakin banyak pelaku usaha yang menyatakan meningkat, maka hasil SKDU akan menghasilkan angka positif.

Erwin menyatakan kegiatan dunia usaha di Q1 2021 ini sebagian besar didukung oleh sejumlah faktor. Salah satunyua peningkatan permintaan yang dialami oleh sektor pertambangan. Lalu ada juga musim panen raya padi yang mendorong sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan.

“Sektor industri pengolahan didorong oleh meningkatnya permintaan menjelang Ramadan dan Idulfitri,” ucap Erwin.

Peningkatan kegiatan ini juga diikuti kenaikan kapasitas produksi terpakai. Per Q1 2021 mencapai 73,38% lebih baik dari Q4 2020 yang hanya 71,96%. Penggunaan tenaga kerja juga diindikasikan membaik meski masih dalam fase kontraksi sedangkan kondisi keuangan dunia usaha dalam kondisi normal.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali