Menuju konten utama

Pertagas Rombak Jajaran Direksi dengan Tambah Satu Direktur Baru

Pertagas menambah satu direktur baru di jajaran direksinya. Penambahan itu diputuskan dalam RUPS Tahun Buku 2018.

Pertagas Rombak Jajaran Direksi dengan Tambah Satu Direktur Baru
Pekerja PT Perta Arun Gas melakukan pengawasan rutin pada fasilitas pelabuhan khusus Liquefied Natural Gas (LNG) Blang Lancang, Aceh, Rabu (20/7). ANTARA FOTO/Rahmad

tirto.id - PT Pertamina Gas melakukan perombakan direksi dengan menambahkan satu jabatan direktur baru yakni Direktur Teknik dan Operasi. Hal itu diputuskan di Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2018.

Sesuai hasil RUPS, Rosa Permata Sari yang sebelumnya menjabat sebagai Group Head Program Management Office di PT. Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) kini bergabung ke Pertagas menempati posisi Direktur Teknik dan Operasi.

"Dengan pengalaman panjang beliau, Pertagas optimistis Ibu Rosa akan dapat membawa dan mengembangkan peran Pertagas di bisnis gas Indonesia," kata Corporate Secretary Pertagas Fitri Erika usai RUPS, di Jakarta pada Rabu (15/5/2019).

Keputusan tersebut, kata Fitri, juga sesuai dengan amanat pemerintah dalam pembentukan Holding Gas yaitu mendorong ketahanan energi nasional.

Dengan demikian susunan direksi baru Pertagas sebagai berikut:

1. Direktur Utama: Wiko Migantoro

2. Direktur Komersial: Achmad Herry Syarifuddin

3. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis: Indra Setyawati

4. Direktur Keuangan dan Dukungan Bisnis: Tenny R. A. Rusdy

5. Direktur Teknik dan Operasi: Rosa Permata Sari

Laba Pertagas Capai 146 juta dolar AS pada 2018

Fitri juga menyatakan Pertagas telah mencetak laba bersih sebesar 146 juta dolar AS sepanjang 2018. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya 141 juta dolar AS.

Peningkatan laba tersebut ditopang dengan meningkatnya volume Transportasi Gas sebanyak 2 persen dari 502.043 MMSCF di 2017 menjadi 512.271 MMSCF di 2018.

Transporasi Minyak dari ruas pipa Tempino-Plaju juga mencatatkan kinerja positif yaitu 3,71 MMBO atau naik 10 persen dari tahun sebelumnya.

"Lini usaha Pemrosesan LPG juga meningkat 4 persen dibanding tahun lalu menjadi 214.446 Ton," ujar Fitri.

Di samping itu, bisnis Regasifikasi LNG turut meningkat 8 persen dibandingkan tahun 2017, yakni dari 42.132 BBTU menjadi 45.624 BBTU.

Peningkatan paling signifikan terjadi pada bisnis Kompresi Gas. Volumenya naik 41 persen dari 1.791 BBTU di tahun 2017 menjadi 2.531 BBTU di 2018.

Total Aset Pertagas sepanjang 2018, kata Fitri, juga naik signifikan sebesar 106 persen dibanding tahun sebelumnya.

Pada akhir 2018, total aset Pertagas mencapai 2,048 juta dolar AS lantaran adanya penambahan investasi. Adapun total nilai investasi Pertagas pada 2018 adalah 152 juta US Dollar.

Saat ini, Pertagas juga masih menyelesaikan beberapa proyek yang tengah berjalan, seperti Pipa Transmisi Gas Gresik-Semarang, Pipa Transmisi Gas Duri-Dumai, Pipa Distribusi PDTA-PDTI dan Jaringan Gas Rumah Tangga di Samarinda dan PALI.

Baca juga artikel terkait PERTAGAS atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom