Menuju konten utama

Persipura: Sejarah, Prestasi, Hingga Tim Bubar Awal 2021

Sejarah dan Prestasi Persipura yang Terancam Gagal Ikut AFC 2021

Persipura: Sejarah, Prestasi, Hingga Tim Bubar Awal 2021
Persipura di Liga 1 2017. ANTARA FOTO/Indrayadi TH

tirto.id - Persipura Jayapura membubarkan timnya akibat pembatalan kontrak oleh Bank Papua selaku sponsor utama. Padahal, klub peserta Liga 1 2020 dengan sejarah prestasi yang cukup memukau ini seharusnya akan mengikuti ajang AFC Cup 2021 mewakili Indonesia bersama Bali United.

Benhur Tomi Mano selaku Ketua umum Persipura mengatakan, Bank Papua membatalkan kontrak terjadi mendadak dan saat tim bakal bersiap tampil di Piala AFC 2021. Dana Rp5 miliar yang sedianya dialokasikan untuk keperluan tim kini belum tersedia.

"Kami sangat sayangkan situasi ini, padahal kita punya kesempatan untuk berlaga di AFC Cup 2021. Karena tidak mungkin kita paksakan tim berjalan tanpa membayar gaji pemain, pelatih, dan ofisial," kata Benhur Tomi Mano, Kamis (7/1/2021), dikutip dari Antara.

"Dengan surat Bank Papua ini berarti kami tidak lagi punya sumber dana untuk beraktivitas, dan kita semua tahu bagaimana menurunnya ekonomi selama pandemi COVID-19, sehingga kemampuan kita secara finansial juga menurun, apalagi ada kewajiban untuk tetap membayar gaji seluruh personel tim," bebernya.

Situasi terbaru ini membuat Persipura terpaksa membubarkan tim. "Sampai kapan (aktivitas tim dihentikan)? Sampai kita dapat dukungan sponsor yang jelas dan pasti," tandas Benhur Tomi Mano.

Prestasi Awal Persipura

Persipura Jayapura didirikan pada 1 Mei 1963. Trofi pertama yang direngkuh klub berjuluk tim Mutiara Hitam ini adalah Soeharto Cup III tahun 1976 meskipun bukan ajang resmi.

Klub kebanggaan masyarakat Papua ini mulai diperhitungkan di kancah sepak bola nasional setelah meraih juara Divisi I musim 1979 sehingga berhak promosi ke Perserikatan.

Kejutan kembali terjadi usai Persipura menempati posisi kedua Perserikatan 1980. Perserikatan adalah level kompetisi tertinggi sepak bola bagi klub-klub yang bernaung di bawah PSSI kala itu.

Sempat turun level lagi, Persipura kembali meraih juara Divisi I pada 1993/1994 dan turut tampil di Divisi Utama Liga Indonesia edisi pertama. Divisi Utama Liga Indonesia merupakan peleburan dari Perserikatan dan Galatama serta menjadi kompetisi level tertinggi sejak 1994.

Masa Keemasan Era ISL

Tim Mutiara Hitam menorehkan prestasi gemilang dengan menjuarai Divisi Utama musim 2005. Puncak kejayaan tim Mutiara Hitam terjadi ketika era Indonesia Super League (ISL).

ISL merupakan kompetisi sepak bola nasional tertinggi sejak 2008 untuk menggantikan Liga Indonesia Divisi Utama.

Boaz Solossa dan kawan-kawan saat itu tampil sebagai juara ISL masing-masing pada musim 2009, 2011, serta 2013 di bawah besutan pelatih Jacksen F. Tiago.

Pada periode ini pula, Persipura menorehkan capaian yang cukup apik, termasuk 3 kali menjadi runner-up Piala Indonesia (2006, 2008, dan 2009), juara Community Shield Indonesia 2009, serta kampiun Indonesia Inter Island Cup 2011.

Selain itu, tim Mutiara Hitam juga menjadi yang terbaik di turnamen persahabatan Keraton Cup 2009 dan SCTV Cup 2011. Tahun 2016, Persipura merengkuh trofi Indonesia Soccer Championship A, ajang tidak resmi yang diikuti para kontestan ISL untuk mengisi kevakuman kompetisi.

Persipura sebagai klub asli Papua menghasilkan banyak pesepakbola top, sebut saja Rully Nere, Ritham Madubun, Chris Yarangga, Ardiles Rumbiak, Christian Worabay, Heru Nerly, Jack Komboy, Korinus Fingkreuw, Ronny Wabia, Mettu Duaramuri, Titus Bonai, Ricardo Salampessy, Victor Pae, Boaz Solossa, dan masih banyak lagi.

Terancam Gagal ke AFC Cup 2021

Di level antar-klub Asia, klub dengan jersey khas merah-hitam ini pernah mencapai babak perempat final AFC Cup 2011, bahkan menembus semifinal AFC Cup 2014. AFC Cup adalah ajang antar-klub Asia level kedua di bawah Liga Champions Asia (LCA).

Yang terbaru, Persipura menempati posisi 3 di kompetisi Liga 1 2019. Liga 1 merupakan kompetisi sepak bola tertinggi di tanah air sebagai pengganti ISL. Berkat peringkat itu, klub yang berbasis di Jayapura ini menjadi wakil Indonesia di AFC Cup 2021 bersama Bali United selaku juara Liga 1 2019.

Seharusnya, yang berhak menemani Bali United ke AFC Cup 2021 adalah PSM Makassar sebagai juara Piala Indonesia 2019. Namun, PSM tidak lolos verifikasi Federasi Sepak Bola Asia atau AFC, begitu pula Persebaya Surabaya selaku peringkat kedua Liga 1 2019.

PSSI sempat memberikan jatah tiket AFC Cup 2021 kepada Persija Jakarta, runner-up Piala Indonesia 2019. Namun, keputusan itu dianulir karena menurut aturan AFC, urutan berikutnya yang berhak ke AFC Cup 2021 adalah peringkat 3 Liga 1 2019 yakni Persipura Jayapura.

Sayangnya, Persipura terancam gagal berkiprah di AFC Cup 2021 lantaran mengalami krisis finansial setelah Bank Papua menarik diri sebagai sponsor utama tim Mutara Hitam.

Baca juga artikel terkait PERSIPURA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Iswara N Raditya