Menuju konten utama

Pernyataan Rizieq Soal Kronologi Kabar Penangkapannya di Saudi

“Mereka meminta kesediaan saya untuk ikut ke kantor polisi dalam rangka untuk dimintai keterangan," kata Rizieq.

Pernyataan Rizieq Soal Kronologi Kabar Penangkapannya di Saudi
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. ANTARA FOTO/Pool/Ramdani/pd/17.

tirto.id - Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab angkat bicara soal kabar penangkapannya terkait dengan isu menempelnya bendera hitam di kediamannya di Arab Saudi. Rizieq menduga ada pihak yang memang sengaja menempelkan “bendera” itu.

“Perlu kita sampaikan yang pertama adalah bahwa ya memang ada satu pihak, seseorang atau mungkin lebih dari satu orang telah menempelkan yaitu suatu poster yang terbuat dari plastik di dinding rumah saya atau tempat tinggal saya bagian sebelah luar,” kata Rizieq melalui siaran langsung dari akun YouTube FPI, Jumat (9/11/2018).

Atas insiden itu, kata Rizieq, rumahnya didatangi oleh aparat keamanan Saudi untuk meminta keterangan. “Mereka datang santun sopan, kemudian meminta saya selaku penghuni rumah untuk menemui mereka di lapangan parkir belakang rumah saya,” lanjut dia.

Kendati demikian, Rizieq mengaku tidak pernah melihat poster tersebut karena sudah keburu dicabut oleh aparat keamanan. “Poster yang saya sebutkan tadi itu sudah tidak ada. Sudah dicabut oleh aparat keamanan Saudi. Jadi saya tidak pernah lihat poster yang dipasang tersebut,” ungkap Rizieq.

Setelah berbincang dengan aparat keamanan, kata Rizieq, dirinya pun diminta untuk mendatangi kantor kepolisian Saudi guna mengklarifikasi lebih lanjut soal bendera tersebut.

“Mereka meminta kesediaan saya untuk ikut ke kantor polisi dalam rangka untuk dimintai keterangan. Karena itu saya tidak ingin menjadi perhatian tetangga karena ada aparat keamanan yang datang. Saya setuju dan berangkat,” lanjut dia.

Kendati demikian, Rizieq membantah bila kedatangannya ke kantor polisi tersebut terkait dengan “penangkapan” terhadap dirinya seperti yang diberitakan selama ini. “Jadi tidak betul ada berita saya ditangkap, saya ditahan. Rumah saya disergap, kemudian digeledah itu bohong, jadi tidak ada penggeledahan, tidak ada penyergapan,” ungkap Rizieq menegaskan.

Saat mendatangi kantor polisi, kata Rizieq, dirinya pun ditanyai sejumlah pertanyaan oleh aparat keamanan. “Pertama, apakah saya yang menempelkan poster tersebut, maka dengan tegas dan singkat saya katakan bukan,” kata dia.

Pertanyaan berikutnya, kata Rizieq, “apakah saya tahu siapa orang yang menempelkan poster tersebut, saya jawab dengan singkat dan tegas, saya tidak tahu.”

Badan Intelijen Negara (BIN) sebelumnya membantah terlibat dalam penangkapan Rizieq Shihab. Bantahan itu disampaikan oleh Juru Bicara Kepala BIN Wawan Hari Purwanto dalam keterangan resminya.

"BIN tidak terlibat penangkapan Habib Rizieq Shihab di Saudi sebagaimana dilansir oleh Twitter HRS," kata Wawan dalam keterangan tertulisnya, pada Kamis (8/11/2018).

Saat dihubungi Tirto, Wawan membenarkan akun Twitter yang dia maksud ialah @IB_HRS. “Iya akun itu, seperti yang sudah banyak diketahui,” ujarnya.

Wawan menegaskan, tuduhan bahwa BIN merekayasa penangkapan Rizieq oleh kepolisian Saudi adalah kabar hoaks. Dia juga menyatakan anggota BIN tidak pernah mengontrak rumah di dekat kediaman Rizieq di Makkah seperti dituduhkan akun @IB_HRS. Anggota BIN, kata dia, juga tidak memasang bendera maupun mengambil CCTV di kediaman Rizieq.

“Tuduhan pemasangan bendera Tauhid di tembok [kediaman Rizieq di Mekkah] juga tidak ada bukti bahwa yang memasang adalah BIN, apalagi [tuduhan] memfoto [bendera] kemudian lapor ke Polisi Saudi,” kata Wawan.

Rizieq saat ini masih bermukim di Arab Saudi. Dia keluar dari Indonesia setelah terbelit sejumlah kasus hukum, seperti dugaan penodaan lambang negara dan kasus chat yang diduga mengandung konten pornografi.

Belakangan, Polri menghentikan penyidikan kasus-kasus itu karena tidak cukup bukti. Tapi, sampai sekarang, Rizieq belum memutuskan kembali ke Indonesia.

Baca juga artikel terkait KASUS RIZIEQ SHIHAB atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto