Menuju konten utama

Perkiraan Harga Vaksin COVID-19 Sejumlah Produsen dan Ketersediaan

Perkiraan harga vaksin virus corona COVID-19 di sejumlah negara dan jadwal ketersediaan.

Perkiraan Harga Vaksin COVID-19 Sejumlah Produsen dan Ketersediaan
Ilustrasi Vaksin Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Perlombaan produksi vaksin virus corona COVID-19 dari sejumlah produsen masih berlangsung. Meskipun belum ada yang menyelesaikan uji klinis, beberapa petunjuk tentang harga vaksin COVID-19 mulai bermunculan.

Moderna yang berbasis di Cambridge, salah satu yang terkemuka dalam perlombaan vaksin, telah membuat kesepakatan harga antara $32 (Rp472.241 menurut kurs hari ini $1=Rp14.757) hingga $37 (Rp546.029 menurut kurs hari ini $1=Rp14.757) per dosis.

Diwartakan NPR, harga vaksin tersebut merupakan kesepakatan Moderna dengan beberapa negara. Harga sempat mengguncang para konsumen, yang takut akan kesepakatan tidak adil.

Namun, menurut CEO Moderna Stéphane Bancel pada awal Agustus 2020, harga masih mungkin turun, terlebih jika ada perjanjian volume yang lebih besar.

Moderna telah mengembangkan vaksin dengan bantuan senilai ratusan juta dolar dari pemerintah AS.

Pada pertengahan April, pembuat obat itu memenangkan penghargaan $483 juta dari BARDA, Otoritas Penelitian dan Pengembangan Lanjutan Biomedis federal, untuk penelitian dan pengembangan vaksin virus corona.

Penghargaan itu pada akhirnya bisa bernilai hampir $1 miliar jika perusahaan memenuhi semua tujuannya berdasarkan kontrak, menurut catatan federal.

Pemerintah federal telah mengumumkan perjanjian pengadaan selama beberapa bulan terakhir dengan perusahaan farmasi yang merupakan bagian dari Operation Warp Speed yang didorong untuk menyediakan vaksin pada Januari 2021.

Sejauh ini, harga yang tersirat dari penawaran yang dirilis ke publik berkisar antara $4 (Rp59.030, menurut kurs hari ini $1=Rp14.757) hingga $20 (Rp295.151 menurut kurs hari ini $1=Rp14.757) per dosis.

Kontrak pengadaan vaksin Moderna dengan Amerika Serikat belum diumumkan, tetapi juru bicara perusahaan mengatakan kepada NPR melalui email mereka "berkomitmen menentukan harga yang bertanggung jawab."

Perjanjian Pfizer dengan pemerintah AS adalah yang paling menguntungkan hingga saat ini. Pemerintah AS setuju untuk membeli 100 juta dosis vaksin virus corona Pfizer, yang sedang dikembangkan bersama perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech, seharga $1,95 miliar, atau sekitar $20 (Rp295.151 menurut kurs hari ini $1=Rp14.757) per dosis.

Karena kontrak Pfizer tidak mencakup pendanaan penelitian dari pemerintah AS, tekanan yang diberikan tidak sama dengan beberapa pembuat vaksin lainnya untuk menjaga harga tetap rendah bagi pembayar pajak AS.

Vaksin Moderna dan Pfizer diperkirakan membutuhkan dua dosis untuk melindungi seseorang dari virus corona.

Sejauh ini, menurut Indian Express, terdapat empat kandidat vaksin yang masuk dalam uji coba manusia tahap akhir dan perusahaan berencana meluncurkannya pada akhir tahun.

Kandidat vaksin Covid-19 oleh University of Oxford-AstraZeneca, Moderna Inc, Pfizer Inc-BioNTech dan perusahaan China Sinovac semuanya sedang menjalani uji coba Fase III saat ini.

Meskipun Pfizer, Moderna, dan Merck & Co telah mengatakan mereka berencana untuk menjual vaksin mereka dengan keuntungan, beberapa pembuat obat, termasuk Johnson & Johnson telah mengumumkan rencana untuk memberi harga vaksin mereka secara nirlaba.

Johnson dan Johnson mengatakan akan membuat vaksin Covid-19 tersedia dengan harga $10 (Ro147.575 menurut kurs hari ini $1=Rp14.757) untuk "penggunaan darurat saat pandemi".

Harga Vaksin COVID-19 di Empat Produsen dan Ketersediaan

1. Vaksin COVID-19 Oxford-AstraZeneca

Vaksin AZD1222 Universitas Oxford sudah menjalani uji coba Fase II/III gabungan di Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan dan mungkin akan segera diuji di India juga.

Hasil awal menunjukkan vaksin menghasilkan respons imun ganda pada orang berusia antara 18 dan 55 tahun. Vaksin tersebut meningkatkan kadar antibodi penawar pelindung dan sel-T kekebalan yang menargetkan virus.

AstraZeneca telah bermitra dengan Serum Institute of India (SII) untuk memproduksi satu miliar dosis vaksin di India dan negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah.

Uji klinis manusia Fase III kemungkinan akan dimulai di India pada akhir Agustus dan dapat diluncurkan paling cepat pada November.

Pemerintah Inggris telah mencapai kesepakatan untuk 100 juta dosis vaksin Oxford. Perusahaan juga telah menandatangani kesepakatan $127 juta dengan pemerintah Brazil untuk memproduksi 30 juta dosis awal.

Adar Poonawalla, CEO Serum Institute of India, mengatakan biaya vaksin diperkirakan di bawah $13 (Rp191.848 menurut kurs hari ini $1=Rp14.757), dan akan disebut Covishield di India. Di Inggris, Oxford mengatakan vaksin akan tersedia dengan biaya rendah.

2. Vaksin virus corona Moderna

Moderna Inc telah memulai uji coba Tahap III vaksin mRNA-1273 yang melibatkan 30.000 sukarelawan manusia.

Data uji coba Tahap III untuk menentukan keamanan dan kemanjuran vaksin akan mulai masuk pada November dan vaksin mungkin tersedia pada akhir Desember 2020.

Moderna berencana memberi harga vaksin $32 (Rp472.241 menurut kurs hari ini $1=Rp14.757) hingga $37 (Rp546.029 menurut kurs hari ini $1=Rp14.757) per dosis. Harga yang diusulkan Moderna akan berlaku di Amerika Serikat dan negara berpenghasilan tinggi lainnya.

3. Vaksin virus corona Pfizer-BioNTech

Vaksin yang disebut BNT162b2 ini telah memasuki tahap uji coba fase II / III Pfizer berharap vaksin bisa diproduksi secara massal pada akhir tahun 2020.

Pemerintah AS merupakan salah satu investor terbesar yang mengumumkan kontrak hampir $2 miliar dengan Pfizer untuk 100 juta dosis. Pemerintah Inggris telah mengamankan 30 juta dosis vaksin BioNtech/Pfizer. Kesepakatan juga telah ditandatangani dengan Belanda, Jerman, Prancis dan Italia juga.

Di Belanda, Jerman, Prancis, dan Italia, vaksin akan dihargai $3-4 per dosis, seperti yang disebutkan di Financial Times. Di AS, harganya akan menjadi $39 untuk dua dosis, atau $19,50 per dosis.

4. Aliansi vaksin GAVI

Aliansi vaksin GAVI, di mana India menjadi bagiannya dan telah menjanjikan $15 juta, mengatakan akan berusaha untuk menegosiasikan harga berjenjang untuk negara-negara maju dan berkembang.

Seth Berkley, kepala eksekutif aliansi, yang turut memimpin fasilitas COVAX, mengatakan kepada Reuters, mereka menargetkan harga $40 untuk vaksin di negara-negara maju.

Dengan lebih dari 75 negara menyatakan minat untuk bergabung dengan COVAX, aliansi ini bertujuan untuk mengamankan pasokan dan mengirimkan 2 miliar dosis di seluruh negara yang mendaftar pada akhir tahun 2021.

Baca juga artikel terkait VAKSIN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH