Menuju konten utama

Perjalanan KRL Masih Antre meski Banjir di Stasiun Tebet Teratasi

Perjalanan KRL di lintas Manggarai-Bogor sudah dapat dilalui meski masih adanya antrean kereta akibat genangan di Stasiun Tebet.

Perjalanan KRL Masih Antre meski Banjir di Stasiun Tebet Teratasi
Sejumlah calon penumpang menunggu kedatangan Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (27/7/2020). (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj)

tirto.id - KRL Commuter Line sempat mengalami kendala operasional khususnya di lintas Manggarai-Bogor akibat adanya genangan pada jalur rel di Stasiun Tebet sekitar pukul 13.20 WIB.

VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba mengatakan kendala banjir sudah berhasil diatasi sekitar pukul 14.30 WIB. Ia menuturkan saat ini perjalanan KRL di lintas tersebut sudah dapat dilalui meski masih adanya antrean kereta.

"Namun masih akan terdapat antrean kereta yang akan melintas di lokasi," kata Anne melalui keterangan tertulisnya, Kamis (18/2/2021).

Anne menjelaskan saat ini pihaknya masih berusaha mengurai antrean perjalanan KRL lintas Manggarai-Bogor PP setelah kereta dapat kembali melalui lokasi dengan kecepatan normal.

"Untuk mengurai antrean, rekayasa operasi terhadap sebagaian kereta yang akan melalui lokasi juga masih berlaku," ucapnya.

Rekayasa operasi yang mulai dilakukan pukul 13.50 WIB yaitu kereta dari arah Depok/Bogor perjalanannya diatur hanya sampai Stasiun Pasar Minggu untuk selanjutnya kembali ke arah Bogor.

Sementara KAI Commuter juga masih melakukan antisipasi untuk kereta-kereta tujuan Bogor agar dapat melewati Stasiun Tebet. PT. KAI Commuter mengimbau kepada seluruh pengguna jasa untuk tetap mengikuti arahan petugas di lapangan.

"Selalu terapkan protokol kesehatan saat berada di stasiun dan KRL, antara lain dengan tidak memaksakan diri untuk naik ke dalam kereta yang telah terisi sesuai marka," tuturnya.

Baca juga artikel terkait KRL atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto