Menuju konten utama

Peringati 1 Desember, TPNPB-OPM akan Upacara di 34 Markas Komando

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) bakal menggelar perayaan 1 Desember.

Peringati 1 Desember, TPNPB-OPM akan Upacara di 34 Markas Komando
Massa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menggelar aksi demo 1 desember menuntut hak penentuan nasib sendiri di depan Gedung RRI, Jalan Pemuda Surabaya pada Sabtu (1/12/2018) pagi. tirto.id/Tony Firman

tirto.id - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyerukan kepada 34 Komando Daerah Pertahanan untuk merayakan hari kemerdekaan Papua Barat pada 1 Desember mendatang.

“Sebagai anak bangsa, kami sudah merayakan itu sejak tahun 1961 sampai hari ini. Karena kami percaya dan kami akui bahwa Belanda mempersiapkan [kemerdekaan Papua Barat] berdasarkan piagam PBB dan dijamin hukum internasional. Oleh karena itu kami tetap merayakan,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom kepada reporter Tirto, Senin (29/11/2021).

Menurut Sebby, 1 Desember bagi orang Papua merupakan tarikh penting dalam perjuangan Papua Barat yang diperingati setiap tahun. Kala itu, pada 1961, Parlemen Papua Barat, di bawah administrasi Belanda, mengibarkan bendera Bintang Kejora di kantor-kantor Hoofd van Plaatselijk Bestuur (HPB) alias pemerintahan daerah.

Bintang Kejora merupakan simbol pengakuan status berdirinya negara Papua Barat. Dalam hal ini, Papua Barat bukanlah provinsi yang ada sekarang, melainkan wilayah yang meliputi Papua Barat dan Papua saat ini.

“Sebagai anak bangsa, kami tetap lakukan upacara. Imbauan untuk Komando Daerah Pertahanan yang sudah siap,” sambung dia.

Bagi Komando Daerah Pertahanan TPNPB-OPM yang belum siap menggelar upacara, Sebby mengimbau meraka merayakan 1 Desember bersama rakyat Papua seperti seminar atau doa bersama.

Perayaan 1 Desember tahun lalu diwarnai pembubaran demonstrasi di Pasar Barito, Gamalama, Ternate Tengah, oleh kepolisian. Mssa berunjuk rasa menolak Otsus Papua Jilid II, cabut Undang-Undang Cipta Kerja, dan berikan demokrasi bagi rakyat Papua.

Kepolisian menyebut ada tiga alasan pembubaran demo tersebut. Pertama, massa tidak memiliki Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) meski sudah menginformasikan kepada kepolisian. Kedua, massa menimbulkan kerumunan yang rawan penyebaran virus COVID-19. Ketiga, pernyataan massa mengarah kepada perpecahan bangsa.

Pembubaran demonstrasi turut terjadi di Tugu Bambu, Sinjai, Sulawesi Selatan. Polisi menangkap 15 demonstran dari Front Rakyat Indonesia untuk West Papua.

Baca juga artikel terkait PERINGATAN 1 DESEMBER PAPUA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Politik
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Gilang Ramadhan