Menuju konten utama

Peringatan Puspa Langka Rafflesia arnoldii ke-25 Dirayakan Google

Google Doodle memberikan apresiasi terhadap penetapan Rafflesia Arnoldi.

Peringatan Puspa Langka Rafflesia arnoldii ke-25 Dirayakan Google
Sejumlah anak menyaksikan Bunga Bangkai Mini (Raflesia Zollingeriana) di Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (12/11). Bunga langka berdiameter bunga 95 cm dan tinggi 50 cm tersebut tumbuh menjelang musim penghujan tiba dan hanya mampu bertahan hidup selama sepekan. ANTARA FOTO/Umarul Faru.

tirto.id - Google doodle pada hari ini, Selasa (9/1/2017) memperingati ulang tahun ke-25 penetapan Rafflesia anoldii sebagai Bunga Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993 yang diteken oleh Presiden Soeharto.

Sesuai Kepres tersebut ada tiga jenis bunga dinyatakan sebagai Bunga Nasional yakni, Melati (Jasminum sambac), sebagai puspa bangsa; Anggrek bulan(Palaonopsis amabilis), sebagai puspa pesona; dan padama raksasa sebagai puspa langka.

Rafflesia arnoldii merupakan salah satu puspa langka berukuran besar dengan ukuran diameter sekitar satu meter, karena itu disebut sebagai Padma raksasa. Bunga ini tumbuh merambat dan tak berdaun sehingga tak mampu berfotosintesis. Bunganya tampak dan berbau seperti daging membusuk, lantaran itu disebut "bunga bangkai".

Pertama kali bunga ini ditemukan oleh Dr, Joseph Arnold, salah satu anggota ekspedisi Thomas Stamford Raffles, Letnan Gubernur Jenderal Hindia-Belanda pada 20 Mei 1818. Nama Arnold dan Raffles kemudian diabadikan menjadi nama bunga langka, Rafflesia arnoldii.

Pada 22 Desember 2017, satu bunga langka Rafflesia arnoldii mekar sempurna di hutan belukar dekat kebun kopi warga Desa Manau IX di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.

Laporan Antara menyebutkan, posisi bunga mekar menggantung di atas batang inang sekitar dua meter di atas tanah. "ini sangat unik," kata Nopriansyah, anggota komunitas peduli puspa langka.

Nopriansyah menyampaikan anggota komunitas telah memetakan habitat bunga bangkai ini. Anggota komunitas juga rutin memantau dan melindungi bunga yang tumbuh di wilayah kebun karet dan kopi milik warga setempat.

"Kami sudah upayakan habitat bunga Rafflesia di Kaur ini dijadikan areal lindung atau konservasi," kata Nopriansyah.

Kawasan hutan di sekitar Sungai Penangkulan dan beberapa belukar di areal kebun warga merupakan habitat Rafflesia arnoldii dan Rafflesia bengkuluensis. Anggota komunitas dan kelompok sadar wisata Desa Manau IX ingin habitat bunga langka itu sebagai tujuan ekowisata.

Baca juga artikel terkait BUNGA RAFFLESIA atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH