Menuju konten utama

Perhimpunan Dokter & Kemenkes Ingatkan Pentingnya Cegah Hipertensi

Kemenkes dan perhimpunan dokter mengingatkan pentingnya melakukan upaya pencegahan hipertensi.

Perhimpunan Dokter & Kemenkes Ingatkan Pentingnya Cegah Hipertensi
Ilustrasi. Seorang pasien sedang memeriksakan tekanan darahnya. Foto/iStock

tirto.id - Ketua Perhimpunan Hipertensi Indonesia (PHI), Dr. Tunggul Situmorang mengatakan hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang perlu ditangani secara serius.

Sebab, menurut Tunggul, setiap organ dalam tubuh manusia yang terdapat sel pembuluh darah di dalamnya dapat rusak karena hipertensi.

"Maka akan berakibat pada sesak napas, ginjal kronis, bisa juga ke otak dan mengakibatkan stroke. Stroke itu jadi beban untuk orang yang bersangkutan dan keluarga. Hipertensi itu biang keladinya. Hanya rambut yang tidak bisa dirusak," kata dia dalam acara Hari Hipertensi Sedunia di kantor Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2019).

Tunggul menegaskan hipertensi masih menjadi penyebab utama kematian. Bahkan, penyakit ini juga menjadi persoalan di tingkat global. WHO pun menyarankan setiap negara, termasuk Indonesia, untuk mengupayakan pengendalian dan pencegahan terhadap dampak hipertensi.

Ada sejumlah langkah yang menurutnya bisa dilakukan untuk upaya pengendalian tekanan darah atau yang ia sebut sebagai CERDIK.

"Itu akronim dari cek kesehatan, enyahkan asap rokok, rajin olahraga, diet seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres," ujar Tunjung.

"Tekanan darah itu bisa dikendalikan, kalau tidak bisa dikendalikan maka akan berbalik," tambahnya.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes Anung Sugihantono menambahkan upaya pencegahan hipertensi perlu kesadaran masing-masing individu. Menurut dia, berhenti merokok, diet sehat, rajin olahraga dan pintar mengelola stres memerlukan kontrol dari setiap pribadi orang.

"Semoga di bulan Hipertensi ini masyarakat lebih aware, karena bisa saja kita merasa tidak memiliki hipertensi tapi justru sebaliknya, perlu deteksi dini yang dilakukan mandiri atau ke fasyankes [fasilitas pelayanan kesehatan]," kata dia.

Baca juga artikel terkait HIPERTENSI atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Addi M Idhom