Menuju konten utama

Perhiasan Indonesia yang Mengkilau di Dunia

Produksi perhiasan Indonesia tidak hanya diminati di dalam negeri, juga di pasar ekspor. Ekspor perhiasan terus tumbuh pesat dan memberikan sumbangan besar bagi perekonomian nasional.

Perhiasan Indonesia yang Mengkilau di Dunia
Pengunjung memeriksa perhiasan yang dipamerkan dalam jakarta international jewellery fair di jakarta convention center, jakarta, jumat (6/5). pameran perhiasan yang diikuti sekitar 200 peserta dari dalam dan luar negeri tersebut berlangsung hingga 8 mei 2016. antara foto/sigid kurniawan.

tirto.id - Penampilan Kate Middleton selalu menarik dan memukau perhatian publik. Saat menghadiri sebuah acara amal pada Januari 2015, Kate menyempurnakan gaun coklat yang dikenakannya dengan sepasang anting emas buatan Indonesia. Kate membeli anting itu di butik Mirabelle Jewellery.

Setelah foto-foto Kate bertebaran di internet, anting buatan Indonesia itu langsung populer dan banyak peminatnya. Butik Mirabelle di London Utara pun mendapat berkah dari perhiasan handmade tersebut.

"Perhiasan ini buatan Indonesia oleh sebuah keluarga di sebuah desa kecil," kata Veronique Henry, pendiri Mirabelle Jewellery dikutip dari laman womansday.com.au.

Anting logam mulia yang populer berkat istri Pangeran Williams itu hanya salah satu perhiasan buatan Indonesia yang mendunia. Setahun sebelumnya, merek perhiasan Tulola Jewelry besutan artis Indonesia Happy Salma dan Dewa Sri Luce Rusna juga disukai di pasar Amerika setelah dipakai oleh penyanyi sekaligus mantan istri mendiang Kurt Cobain, Courtney Love.

Perhiasan identik dengan kaum hawa, baik sebagai aksesoris maupun hanya sekadar koleksi. Apalagi bagi sebagian orang, perhiasan tidak hanya sebagai penunjang penampilan, melainkan sebagai sarana meningkatkan rasa percaya diri. Para pesohor di Tanah Air, maupun di mancanegara menghabiskan pundi-pundi uangnya untuk membeli perhiasan dalam bentuk emas, permata, maupun berlian, dan lainnya.

Bagi para perajin dan pelaku industri di Tanah Air, tingginya minat perhiasan di pasar ekspor sebuah kabar baik. Negara juga diuntungkan karena dapat menopang pundi-pundi perekonomian, yang ditopang oleh industri skala kecil hingga besar.

Pada 2015, jumlah industri perhiasan dan aksesoris di dalam negeri mencapai 36.636 perusahaan dengan nilai produksi sebesar Rp10,45 triliun. Pada tahun yang sama, industri ini juga menyerap tenaga kerja sebanyak 43.348 orang serta menghasilkan devisa ekspor miliaran dolar AS.

Infografik Industri Perhiasan Indonesia

Tren Positif Logam Mulia

Ekspor perhiasan dari tahun ke tahun menunjukkan tren positif. Pada 2011 dan 2010 masing-masing mencetak nilai ekspor 2,59 miliar dolar AS dan 1,46 miliar dolar AS. Pada tahun lalu sudah menembus angka 5,49 miliar dolar AS, naik 18,21 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Jika dirinci lagi, nilai ekspor perhiasan dari logam mulia paling dominan dan trennya positif. Pada 2010 ekspor perhiasan logam mulia masih sebesar 220 juta dolar AS, lalu naik menjadi 2,14 miliar dolar AS pada 2014. Pada 2015, perhiasan logam mulia sudah menembus 2,78 miliar dolar AS, lalu disusul oleh jenis perhiasan emas tidak ditempa 833,97 juta dolar AS.

Sementara itu untuk jenis perhiasan lain, kerajinan perak, kerajinan mutiara, perhiasan batu semi permata tidak sebesar perhiasan dari batu mulia, bahkan jenis perhiasan batu semi permata mengalami penurunan. Misalnya, nilai ekspor perhiasan batu semi permata pada 2012 mencapai 544 ribu dolar AS, turun jadi 22 ribu dolar pada 2014. Artinya potensi bisnis perhiasan yang dapat mendorong perekonomian nasional adalah industri perhiasan dari logam mulia.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyadari bahwa potensi perhiasan logam mulia lebih cerah dibandingkan dengan jenis perhiasan lainnya. Namun secara umum sektor ini membantu kinerja ekspor Indonesia di saat ekonomi dunia yang sedang lesu. Indonesia sempat mendulang surplus neraca perdagangan pada Februari 2016 sebesar 1,15 miliar dolar AS, salah satu penopang utamanya adalah peningkatan ekspor non-migas dari komoditas perhiasan atau permata sebesar 980 juta dolar AS.

Perhiasan Indonesia diminati di berbagai negara, ada beberapa negara tujuan ekspor terbesar perhiasan sepanjang 2015. Perhiasan Indonesia banyak diekspor ke Singapura dengan nilai 1,74 miliar dolar AS, disusul Swiss di urutan kedua sebesar 941,41 juta dolar AS. Selain Singapura dan Swiss, ada juga Hong Kong, Amerika Serikat, Jepang, Uni Emirat Arab, serta ke beberapa negara Eropa seperti Inggris, Belanda, Denmark, dan Swedia.

Karya yang bernilai tinggi yang dinikmati konsumen di pasar ekspor berasal dari beberapa wilayah penghasil perhiasan di Tanah Air. Salah satu daerah yang memiliki potensi ekspor perhiasan ini adalah Jawa Timur dan Bali. Misalnya, pada Agustus 2016, hasil produksi perhiasan permata Jawa Timur sudah merambah Jepang dan Swiss. Pada periode itu, ekspor perhiasan Jawa Timur ke Swiss mencapai 1,83 miliar dolar AS, sementara ke pasar Jepang mencapai angka 1,68 miliar dolar AS.

Capaian positif di pasar ekspor untuk produk perhiasan harus tetap ditingkatkan, jangan sampai potensi yang cerah ini tak dimanfaatkan maksimal. Persoalan yang menghinggapi produk perhiasan harus segera ditangani termasuk soal sertifikasi produk.

Pemerintah telah melakukan berbagai program dan kebijakan strategis untuk mendorong produk perhiasan, di antaranya membentuk lembaga sertifikasi yang bertugas memberikan sertifikat terhadap perhiasan Indonesia yang diakui dunia internasional. Sertifikasi resmi ini penting untuk menjaga keaslian dari jenis perhiasan yang diekspornya. Konsumen di negara-negara maju sangat mengedepankan legalitas dan originalitas.

Selain sertifikasi, pemerintah juga telah memberikan pelatihan dalam rangka peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) di bidang desain, pemotongan batu mulia dan perhiasan, serta penerapan teknologi terkini. Salah satu yang dilakukan adalah dengan memberikan bantuan mesin dan peralatan pada sentra-sentra batu mulia dan perhiasan, memberikan pendampingan tenaga ahli perhiasan.

Ini semua agar perhiasan Indonesia bisa dinikmati oleh sosok-sosok seperti Kate Middleton yang mengangkat nama Indonesia di kancah pasar perhiasan global. Perhiasan memang telah berkontribusi pada ekspor dan ekonomi nasional. Namun dari capaian ekspor selama ini, hanya perhiasan logam mulia yang trennya positif, ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah.

Baca juga artikel terkait PERHIASAN atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Suhendra