Menuju konten utama

Peremajaan Sawit Rakyat Mahal, Butuh Rp65 Juta per Hektare

Saat ini pemerintah belum mampu memenuhi biaya yang dibutuhkan untuk Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

Peremajaan Sawit Rakyat Mahal, Butuh Rp65 Juta per Hektare
Petani bakar Tanaman Kelapa Sawit. tirto.id/Dwi Aditya Putra

tirto.id - Staf Khusus Bidang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Perekonomian, Rizal Affandi Lukman mengakui, saat ini pemerintah belum mampu memenuhi biaya yang dibutuhkan untuk Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Sebab program ini harus merogoh kocek tidak sedikit.

“Karena program ini membutuhkan biaya sekitar Rp50 hingga Rp65 juta untuk setiap hektare kebun sawit,” kata Rizal dalam acara Palm Oil Financing Forum: How Banks & Financial Institutions Support the Replanting Program, di Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Rizal menyebut apabila ditanam di lahan gambut, biaya peremajaan perkebunan kelapa sawit menjadi lebih tinggi mencapai Rp89 juta per hektare. Anggaran tersebut sudah termasuk proses dari penanaman bibit hingga memproduksi buah.

Sementara pemerintah hanya dapat memberikan dukungan senilai Rp30 juta per hektare kebun sawit melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), di mana setiap pemilik kebun dibantu meremajakan maksimal 4 hektare kebunnya.

“Hal ini menciptakan peluang bagi pihak di luar pemerintah termasuk swasta dan lembaga keuangan perbankan untuk turut menyukseskan Program PSR,” ucapnya.

Untuk itu dia mengajak seluruh stakeholders hingga perbankan untuk saling gotong royong. Karena peluang penyaluran pendanaan untuk PSR masih terbuka lebar.

Sebelummya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat realisasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) baru mencakup 273 ribu hektare lahan kelapa sawit hingga akhir 2022. Jumlah ini setara dengan 10 persen dari target pemerintah sebanyak 2,8 juta hektare kebun kelapa sawit yang dapat diremajakan.

Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Internasional, Rizal Affandi Lukman mengatakan, untuk mengejar target tersebut setidaknya per tahun 4 sampai 5 persen dari total lahan kelapa sawit perlu diremajakan. Pada 2024 sendiri cakupan luas kebun kelapa sawit yang diremajakan bisa diperluas mencapai 540 ribu hektare.

“Oleh karena itu, maka dalam waktu kurang dari dua tahun ke depan, kita harus bekerja keras dalam mencapai target PSR tadi sebagai bagian dari upaya untuk meremajakan tanaman sawit di tanah air,” katanya.

Baca juga artikel terkait PEREMAJAAN KELAPA SAWIT atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang