Menuju konten utama

Percepat Vaksinasi, TNI-Polri Kerahkan 288 Vaksinator di Jabar

program vaksinasi tahap I dan tahap II di Jawa Barat telah menyasar 6.781.022 orang.

Percepat Vaksinasi, TNI-Polri Kerahkan 288 Vaksinator di Jabar
Vaksinator menunjukkan cairan vaksin COVID-19 sebelum diberikan kepada warga penerima vaksin di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/4/2021). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/rwa.

tirto.id - TNI-Polri mengerahkan ratusan vaksinator untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Jawa Barat. Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau vaksinasi massal di Bandung, Kamis (10/6/2021), bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Jumlah tenaga vaksinator TNI san Polri yang dilibatkan sejumlah 288 vaksinator," ucap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kamis (10/6/2021).

Menurut Sigit, hingga saat ini program vaksinasi tahap I dan tahap II di Jawa Barat telah menyasar 6.781.022 orang. Ia berharap vaksinasi massal ini bisa turut menguatkan perekonomian nasional yang terganggu akibat pandemi.

Meski sudah divaksin, Sigit mengimbau masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus COVID-19.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, penambahan kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 terus meningkat. Per 9 Juni 2021, kasus mengalami peningkatan tertinggi usai Idulfitri yakni 7.726 kasus.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan peningkatan kasus ini masih akan terjadi 5-7 pekan setelah Idulfitri sebagai imbas dari peningkatan mobilitas penduduk.

Distribusi penambahan kasus di hari kemarin disumbangkan paling banyak oleh Provinsi Jawa Barat dengan 1.562 kasus, Jawa Tengah 1.457 kasus, DKI Jakarta 1.376 kasus, Kepulauan Riau 407 kasus dan Riau 402 kasus.

Selain itu, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyatakan terdapat 9 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan kasus COVID-19 lebih dari 100 persen dan kapasitas tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) telah lebih dari 70 persen.

"Keadaan ini menunjukkan penanganan di wilayah ini sudah mulai tidak terkendali. Dan apabila terus dibiarkan, seiring dengan bertambahnya kasus rumah sakit akan penuh dan pasien dengan gejala sedang dan berat tidak dapat ditangani. Kondisi ini dapat meningkatkan potensi kematian," kata Wiku dalam konferensi pers daring, Rabu (9/6/2021).

Baca juga artikel terkait VAKSINASI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Gilang Ramadhan