Menuju konten utama

Perbedaan Radang Tenggorokan Biasa dan Gejala Omicron COVID-19

Apa saja perbedaan radang tenggorokan biasa dengan gejala COVID-19 varian Omicron? 

Perbedaan Radang Tenggorokan Biasa dan Gejala Omicron COVID-19
Ilustrasi radang tenggorokan. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Radang tenggorokan adalah salah satu gejala paling umum yang dialami oleh penderita COVID-19 varian Omicron. Demikian menurut Komisaris Departemen Kesehatan Masyarakat Chicago Dr Allison Arwady.

Sementara itu, menurut Ketua Data dan Sistem Informasi Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Seno Purnomo menjelaskan bahwa gejala COVID-19 varian Omicron memiliki kemiripan dengan gejala flu biasa.

"Secara gejala relatif lebih ringan dibanding dengan varian Corona lainnya, sehingga diketahui amat mirip dengan flu," kata dia pada Kamis (10/2/2022).

Meski demikian, Seno menegaskan bahwa COVID-19 varian Omicron ini tidak boleh diremehkan karena dapat menyebabkan kondisi semakin buruk, terutama bagi mereka yang belum divaksin.

Lalu, bagaimana cara membedakan radang tenggorokan dengan COVID-19 varian Omicron? Berikut penjelasannya.

Radang Tenggorokan: Penyebab dan Gejalanya

Sakit radang tenggorokan menurut Mayo Clinic adalah sakit yang disebabkan oleh virus yang juga menyebabkan pilek dan flu. Pada kondisi tertentu, infeksi bakteri menyebabkan sakit tenggorokan.

Biasanya, jika seseorang mengalami sakit radang tenggorokan, dokter akan memberikan antibiotik untuk menyembuhkannya.

Gejala sakit tenggorokan bisa bermacam-macam tergantung penyebabnya. Tanda dan gejala radang tenggorokan di antaranya:

- Nyeri atau sensasi gatal di tenggorokan

- Rasa sakit yang memburuk dengan menelan atau berbicara

- Kesulitan menelan

- Sakit, pembengkakan kelenjar di leher atau rahang

- Amandel bengkak dan merah

- Bercak putih atau nanah di amandel

- Suara serak atau teredam

Selain itu, infeksi yang menyebabkan sakit tenggorokan dapat menyebabkan tanda dan gejala lain, seperti:

- Demam

- Batuk

- Pilek

- Bersin

- Pegal-pegal

- Sakit kepala Mual atau muntah

Perbedaan Radang Tenggorokan Biasa dan Gejala Omicron COVID-19

Meskipun sakit tenggorokan adalah gejala COVID-19 yang sering diabaikan, tapi ini adalah tanda awal penyakit dan cukup umum terjadi pada anak-anak dan orang dewasa hingga usia 65 tahun.

Orang-orang yang menggunakan aplikasi pelacak orang-orang yang sudah terinfeksi COVID-19 telah melaporkan mengalami sakit tenggorokan yang terasa mirip dengan apa yang mungkin Anda alami selama pilek atau radang tenggorokan.

Menurut laman Zoe COVID Study, sakit tenggorokan terkait COVID-19 cenderung relatif ringan dan berlangsung tidak lebih dari lima hari.

Sementara sakit tenggorokan yang sangat menyakitkan dan berlangsung lebih dari lima hari mungkin disebabkan oleh hal lain seperti infeksi bakteri, jadi jangan takut untuk menghubungi dokter Anda jika masalah berlanjut.

Penting untuk diingat bahwa sakit tenggorokan sering terjadi dan disebabkan oleh banyak penyakit pernapasan seperti pilek biasa.

Jadi meskipun banyak orang dengan COVID-19 mengalami sakit tenggorokan, kebanyakan orang yang sakit tenggorokan tidak akan terkena COVID-19.

Gejala umum COVID-19 Omicron selain sakit tenggorokan

Selain sakit tenggorokan, berikut gejala umum COVID-19 Omicron yang mungkin saja bisa terjadi.

- Pilek

- Sakit kepala

- Kelelahan

- Bersin

- Batuk terus menerus

- Suara serak

- Nyeri sendi yang tidak biasa

- Menggigil

- Demam

- Pusing

- Sakit mata

- Kabut otak

- Nyeri otot yang tidak biasa

- Bau yang berubah

- Nafsu makan berkurang

- Kelenjar bengkak

- Nyeri dada

- Sakit telinga

Cara mengatasi radang tenggorokan

Cara terbaik untuk mencegah sakit tenggorokan adalah dengan menghindari kuman yang menyebabkannya dan mempraktikkan kebersihan yang baik. Berikut cara mengatasi radang tenggorokan.

1. Cuci tangan Anda secara menyeluruh dan sering setidaknya selama 20 detik, terutama setelah menggunakan toilet, sebelum, sesudah makan, dan setelah bersin atau batuk.

2. Hindari menyentuh wajah Anda. Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda.

3. Hindari berbagi makanan, gelas minum, atau peralatan makan.

4. Batuk atau bersin ke tisu dan buang, lalu cuci tangan. Bila perlu, bersin ke siku Anda.

5. Gunakan pembersih tangan berbasis alkohol sebagai alternatif untuk mencuci tangan saat sabun dan air tidak tersedia.

6. Hindari menyentuh telepon umum atau minum air mancur dengan mulut Anda.

7. Bersihkan dan disinfeksi telepon, kenop pintu, sakelar lampu, remote, dan keyboard komputer secara teratur. Saat Anda bepergian, bersihkan telepon, sakelar lampu, dan remote di kamar Anda.

8. Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit atau memiliki gejala sakit tenggorokan.

Baca juga artikel terkait PERBEDAAN RADANG TENGGOROKAN DENGAN GEJALA OMICRON atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Yandri Daniel Damaledo

Artikel Terkait