Menuju konten utama
Bahasa Indonesia

Perbedaan Majas Simile dan Metonimia: Pengertian dan Contohnya

Berikut penjelasan majas simile dan metonimia, pengertian dan contoh dalam Bahasa Indonesia. 

Perbedaan Majas Simile dan Metonimia: Pengertian dan Contohnya
Ilustrasi membaca buku di perpustakaan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Majas adalah gaya bahasa yang bisa berupa kiasan, ibarat dan perumpamaan yang bertujuan untuk memperindah makna serta pesan dalam sebuah kalimat. Simile dan Metonimia adalah salah dua dari banyak jenis majas. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi Kemendikbud, simile adalah majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap mengandung segi yang serupa, dinyatakan secara eksplisit dengan kata seperti, bagai, laksana.

Sementara metonimia, menurut KBBI, majas yang berupa pemakaian nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang, atau hal sebagai penggantinya, misalnya ia menelaah Chairil Anwar (karyanya), olahragawan itu hanya mendapat perunggu (medali perunggu).

Majas Simile

Seperti dilansir Buku Pintar Majas, Pantun, dan Puisi karya Ulin Nuha Masruchin, majas simile adalah gaya bahasa yang mengungkapkan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, "seperti", "layaknya", "bagaikan", "umpama", "ibarat", "bak", "bagai". Bisa dibilang, simile hampir sama dengan majas asosiasi.

Selain itu, majas simile juga bisa diartikan sebagai perumpamaan yang mengandaikan sebuah hal dengan hal lain yang maknanya sangat berbeda, namun dianggap serupa. Biasanya menggunakan kata bagaikan, bagai, seumpama, bak, seperti, dan laksana.

Contoh Majas Simile

1. Tubuhnya seperti tiang yang tinggi menjulang.

2. Wajahnya bercahaya bagaikan rembulan yang selalu menerangi kegelapan malam.

3. Dia pemberani bak seekor singa yang tidak pernah gentar dengan musuh sekuat apapun.

4. Kerjanya seperti mesin yang tidak pernah berhenti.

5. Wataknya seperti batu yang sangat sulit untuk dilunakkan.

6. Dia bekerja keras bagaikan kuda.

7. Tatapannya teduh bagai embun pagi hari.

Majas Metonimia

Masih bersumber pada buku yang sama, majas metonimia adalah gaya bahasa yang sering menyebutkan ciri dan merek dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut. Atribut dan merek barang dagangan yang dikehendaki oleh penulis atau penuturnya. Sementara menurut KBBI, metonomia adalah majas yang berupa pemakaian nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang, atau hal sebagai penggantinya

Contoh Majas Metonimia

1. Ia menelaah Chairil Anwar. (karyanya)

2. Olahragawan itu hanya mendapat perunggu. (medali perunggu)

3. Ia terbang bersama Garuda menuju Surabaya. (pesawat)

4. Pak Toni berangkat ke kantor dengan Bata. (sepatu)

5. Ayah menikmati Kapal Api setiap pagi. (kopi)

6. Pak guru menegurnya setelah kepergok mengisap Jarum. (rokok)

7. Ia sering kemana-mana mengendarai Supra. (motor)

Apa Itu Majas?

Majas merupakan gaya bahasa yang dapat berupa kiasan, ibarat, perumpamaan yang bertujuan untuk memperindah makna serta pesan dalam sebuah kalimat. Majas dikelompokkan menjadi empat bagian, majas pertentangan, majas perbandingan, majas penegasan, dan majas sindiran.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, majas merupakan cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyampaikannya dengan yang lain. Majas memiliki dua bentuk, yaitu lisan dan tulisan.

Majas dapat berbentuk lisan saat majas tersebut diucapkan secara lisan dengan mulut. Sementara itu, majas tulisan merupakan majas yang terdapat dalam karya fiksi seperti cerpen, puisi, ataupun sajak.

Baca juga artikel terkait MAJAS SIMILE atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya

Artikel Terkait