Menuju konten utama
Materi Sosiologi

Perbedaan Kelompok Primer dan Sekunder serta Persamaannya

Apa perbedaan kelompok primer dan kelompok sekunder serta contohnya? Apa ada persamaan di antara kelompok primer dan sekunder?

Perbedaan Kelompok Primer dan Sekunder serta Persamaannya
Ilustrasi kelompok sosial. foto/IStockphoto

tirto.id - Kelompok sosial menyita perhatian banyak ahli sosiologi mengingat ia mencerminkan cara manusia berhubungan dengan sesama dan menerima pengaruh dari relasi tersebut. Perhatian besar itu mendorong kemunculan beragam kategorisasi yang membedakan jenis-jenis kelompok sosial. Salah satunya adalah kategorisasi berdasarkan makna kelompok sosial bagi anggotanya.

Berdasarkan makna kelompok bagi anggotanya, kelompok sosial terbagi menjadi 2 jenis, yakni kelompok primer dan sekunder. Apa yang dimaksud dengan kelompok primer dan sekunder berkaitan dengan bentuk hubungan di antara anggota-anggotanya.

Kelompok sosial primer umumnya kecil, tetapi para anggotanya memiliki hubungan erat, personal, dan langgeng. Para anggota kelompok primer mempunyai solidaritas tinggi dan menjalani kegiatan bersama dalam waktu yang lama.

Mengutip Modul Sosiologi Kelas XI KD 3.1 dan 4.1 (2020:18-19) terbitan Kemdikbud, pengertian kelompok primer adalah kelompok dengan ciri khas para anggotanya saling mengenal dan mempunyai hubungan erat yang bersifat pribadi. Dalam kelompok primer, hubungan antar-anggota memang bersifat informal atau tidak resmi, tetapi relasi itu sangat akrab, dekat, dan menyentuh aspek personal.

Contoh kelompok primer adalah keluarga, klan, lingkaran teman dekat, dan sejenisnya.

Lain halnya dengan kelompok sekunder. Meksi jumlah anggotanya lebih banyak dari kelompok primer, hubungan antar-individu dalam kelompok sekunder lebih berorientasi pada tujuan yang bersifat sementara sehingga tidak menyentuh aspek personal. Ikatan emosional antaranggotanya pun cenderung lebih lemah.

Oleh karena itu, rumusan pengertian kelompok primer adalah kelompok yang hubungan antar-anggotanya tidak bersifat pribadi karena didasari oleh manfaat, serta relasinya pun berlangsung sementara dan bersifat formal. Ciri ini menunjukkan bahwa fokus hubungan antar-anggota dalam kelompok primer tertuju pada simbiosis mutualisme atau saling memberi manfaat.

Contoh kelompok sekunder adalah perusahaan, kelompok pelajar di kelas, forum diskusi di seminar, organisasi profesi, dan lain sebagainya.

Perbedaan dan Persamaan Kelompok Primer dengan Sekunder

Charles Horton Cooley (1864-1929) merupakan sosiolog yang pertama kali mengemukakan kategorisasi kelompok sosial menjadi 2 tipe, yakni kelompok primer dan sekunder. Menurut Cooley, kelompok primer memainkan peran lebih penting dalam kehidupan setiap orang. Sebab, ia memberikan ikatan emosional dalam jangka panjang serta memenuhi kebutuhan psikologis manusia, demikian mengutip laman Press Books.

Masih merujuk kajian Cooley, peran kelompok primer lebih mengarah kepada fungsi ekspresif daripada pragmatis. Ini berarti makna keberadaan kelompok primer bagi para anggotanya terlepas dari manfaat yang didapatkan dari hubungan mereka.

Menukil penjelasan di situs Lumen Learning, para anggota kelompok primer bisa saling membagi hal-hal bermakna implisit, seperti cinta, kepedulian, kasih sayang, dukungan emosional, dan lain sebagainya. Kedekatan personal ini membuat relasi antar-anggota kelompok primer bisa bertahan lama dan menjadi sumber dukungan psikologis bagi masing-masing.

Di sisi lain, peran kelompok sekunder lebih tertuju pada fungsi instrumental. Dengan demikian, orientasi kelompok sekunder terfokus pada tujuan tertentu yang hendak dicapai oleh para anggotanya.

Dengan jumlah anggota banyak, kelompok sekunder dapat terbentuk hanya karena tujuan tertentu yang bersifat sementara. Maka itu, dalam kelompok sekunder, hubungan antaranggota tidak akrab. Anggota kelompok sekunder juga sering kali tidak mempunyai kesetiaan dan perasaan yang kuat satu sama lain. Hal ini karena setiap anggota menilai hubungannya dengan anggota lain dalam konteks mencapai tujuan-tujuan yang terbatas.

Kelompok sekunder umumnya dibentuk untuk menjadi ruang pertukaran manfaat bagi para anggotanya. Mereka yang tergabung di kelompok sekunder memiliki minat, tujuan, ataupun aktivitas yang sama. Pertukaran manfaat antar-anggota di kelompok sekunder sering bersifat materiel, seperti uang, barang jualan, dan semacamnya.

Meskipun begitu, hubungan dalam kelompok sekunder juga bisa beralih menjadi relasi kelompok primer. Sebagai contoh, organisasi mahasiswa secara umum merupakan kelompok sekunder. Namun, ketika sekelompok anggota di dalamnya menjalin hubungan erat dan membentuk lingkaran pertemanan dekat dalam jangka waktu lama maka mereka menjadi kelompok primer.

Apa saja perbedaan dan persamaan kelompok primer dan sekunder? Berikut penjelasannya dalam perincian lebih mendetail.

1. Perbedaan kelompok primer dan sekunder:

  • Jumlah anggota kelompok primer lebih sedikit daripada kelompok sekunder.
  • Hubungan anggota kelompok primer bersifat personal, sementara di kelompok sekunder sifatnya impersonal.
  • Hubungan anggota kelompok primer berlangsung lama, sementara di kelompok sekunder hanya sementara.
  • Hubungan di kelompok primer didasari oleh aspek pribadi, sementara di kelompok sekunder oleh kesamaan tujuan.
  • Peran kelompok primer pada fungsi ekspresif, sementara fungsi kelompok sekunder lebih ke instrumental.
  • Hubungan antar-anggota di kelompok primer jauh lebih dekat daripada dalam kelompok sekunder.
  • Pola hubungan di kelompok primer bersifat informal, sementara di kelompok sekunder bersifat formal.

2. Persamaan kelompok primer dan sekunder:

  • Anggota kelompok sosial primer dan sekunder sama-sama menjalin hubungan, meski sifat dan polanya berbeda.
  • Anggota kelompok sosial primer dan sekunder sama-sama saling berbagi, meski dalam bentuk berbeda.
  • Anggota kelompok sosial primer dan sekunder sama-sama merasa terikat dengan kelompoknya.
  • Solidaritas antar-anggota bisa muncul di kelompok sosial primer maupun sekunder, meski besarnya tak sama.

Baca juga artikel terkait KELOMPOK SOSIAL atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Iswara N Raditya