Menuju konten utama

Perbedaan Karat Emas & Carat Berlian, Bagaimana Cara Hitungnya?

Perbedaan karat emas dengan carat berlian tidak hanya dilihat dari fungsi dan kegunaannya, tetapi juga cara hitungnya.

Perbedaan Karat Emas & Carat Berlian, Bagaimana Cara Hitungnya?
Seorang model menunjukkan berlian biru tua mewah dengan berat 7,03 karat, dipasang oleh toko perhiasan Moussaieff yang diperkirakan akan berharga antara 10 hingga 14 juta dolar AS, saat pratinjau rumah lelang Christie di Jenewa, Swiss, Kamis (7/11/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Denis Balibouse/wsj/djo

tirto.id - Istilah karat dan carat banyak digunakan dalam industri produk perhiasan. Meskipun bunyi kedua istilah ini mirip, namun penggunaan kata keduanya berbeda.

Karat merupakan satuan nilai yang digunakan pada produk emas. Sementara, carat digunakan oleh produk berlian. Perbedaan karat emas dan carat berlian tidak hanya dilihat dari fungsinya, tetapi juga cara hitungnya.

Meskipun penggunaan kedua satuan nilai ini berbeda, karat emas dan carat berlian sama-sama memengaruhi harga perhiasan.

Bagi calon pembeli perhiasan emas atau perhiasan berlian ada baiknya memahami dahulu perbedaan antara karat emas dan carat berlian.

Mengenal Apa Itu Karat Emas

Karat emas adalah satuan ukur yang digunakan untuk menghitung kadar kemurnian emas dalam perhiasan atau produk emas lainnya. Dikutip dari Britannica, sistem pengukuran karat ini berasal dari pengukuran koin emas abad pertengahan yang disebut Mark.

Mark adalah koin dibuat dari emas dicampur logam lainnya. Koin Mark tidak dibuat dari 100 persen emas karena sifat logam emas yang sangat lunak sehingga menyulitkan proses penempaan.

Oleh karena itu, koin Mark membutuhkan campuran logam lain agar lebih kokoh dan mudah dibentuk. Sayangnya, tidak seperti emas, logam lain untuk campuran Mark tidak memiliki nilai tinggi.

Maka, masyarakat dahulu hanya menghitung nilai koin Mark berdasarkan persentase kandungan emasnya saja dalam satuan karat. Satuan karat tertinggi dalam koin Mark adalah 24 karat.

Sistem pengukuran inilah yang kemudian diadaptasi untuk mengukur satuan kandungan emas pada produk emas masa kini. Sama seperti koin Mark, produk emas yang diproduksi saat ini juga tidak mengandung 100 persen emas murni.

Produk emas seperti koin, perhiasan, atau emas batangan tetap membutuhkan campuran logam lain untuk bisa dibentuk dan memiliki durabilitas yang baik.

Oleh karena itu, industri emas modern menggunakan satuan karat untuk menyatakan kandungan kemurnian emas pada produk koin, perhiasan, emas batangan, dan lainnya.

Umumnya, semakin tinggi nilai karat suatu produk emas akan semakin tinggi pula harganya. Sayangnya, meskipun harganya semakin tinggi, produk emas dengan kadar karat tinggi biasanya lebih lunak, mudah patah, dan bengkok.

Cara Mengitung Karat Emas

Dikutip dari Diamond Pro, nilai tertinggi satuan karat adalah 24 karat (24K) yang artinya suatu produk emas memiliki kandungan logam emas sebesar 99 persen.

Namun, saat ini dikenal satuan karat lainnya yang lebih rendah, seperti 5K, 10K, 16K, 18K, hingga 20K. Setiap satuan karat tersebut disesuaikan kadar atau persentase kandungan emas dalam perhiasan.

Menurut The Times of India, rumus untuk mengetahui kadar karat atau persentase kandungan logam emas pada produk emas adalah sebagai berikut:

1. Rumus menghitung karat

(Persentase kandungan emas x 24) / 100

2. Rumus menghitung pesentase kandungan emas

(Nilai karat : 24) x 100

Sebagai contoh, untuk mengetahui nilai karat suatu perhiasan emas yang memiliki kandungan kemurnian emas 50 persen dapat dihitung dengan langkah berikut:

Karat = (50 x 24)/100

Karat = 1.200/100

Karat = 12K.

Contoh lain, untuk mengetahui persentase kandungan emas suatu perhiasan emas yang memiliki nilai atau kadar karat 18K dapat dihitung dengan cara berikut:

Persentase kandungan emas = (18 : 24) x 100

Persentase kandungan emas = 0,75 x 100

Persentase kandungan emas = 75%

Mengenal Apa Itu Carat Berlian

Carat berlian adalah salah satu indikator yang berfungsi dalam menentukan kualitas produk berlian. Dikutip dari Larsen Jewelery, setidaknya ada empat indikator yang menentukan kualitas dan nilai berlian.

Keempat indikator ini dikenal sebagai 4C, yaitu cut (potongan), carat (karat), clarity (kejernihan), dan color (warna). Namun, berbeda dengan karat emas yang mengukur kandungan kemurnian logam emas, carat berlian digunakan untuk mengukur berat berlian.

Carat berlian mengacu pada seberapa berat berlian saat ditimbang pada timbangan yang dikalibrasi khusus. Singkatnya, carat berlian digunakan untuk mengukur massa batu mulia.

Perlu diketahui bahwa carat berlian tidak sama dengan ukuran berlian.Tidak semua potongan berlian yang besar memiliki massa lebih berat dari potongan berlian yang lebih kecil.

Hal ini karena kepadatan pada setiap potongan berlian bisa jadi berbeda-beda antara satu sama lain.

Berbeda dengan karat emas yang ditampilkan dengan simbol K, carat berlian biasanya hadir dalam simbol ct. Carat berlian ini adalah salah satu indikator paling relevan untuk menentukan harga berlian.

Cara Menghitung Carat Berlian

Cara menghitung carat berlian sendiri disesuaikan dengan berat, diameter, dan kedalaman potongan berlian yang ditemukan.

Masih menurut Larsen, cara paling mudah mengukur carat berlian adalah dengan menghitung massanya lalu dibagi dengan 0,2. Hal ini karena satu carat berlian dinilai sama dengan 0,2 gram.

Sebagai contoh sebuah batu berlian memiliki massa seberat 1 gram. Maka carat batu berlian tersebut dapat dihitung dengan cara berikut:

Carat berlian = massa x 0,2 gram

Carat berlian = 1 x 0,2 gram

Carat berlian = 5 ct

Setiap berlian bisa saja memiliki nilai carat yang berbeda-beda. Sejauh ini nilai carat berlian tertinggi diraih oleh Cullinan Diamond.

Dikutip dari World History, berlian ini ditemukan oleh perusahaan tambang milik Thomas Cullinan bernama Premier Mine di Afrika Selatan pada 1905.

Cullinan Diamond adalah batu berlian terbesar dan terberat yang pernah ditemukan. Berat Cullinan Diamond mencapai 621,2 gram dengan nilai carat 3.106 ct.

Baca juga artikel terkait PERBEDAAN KARAT EMAS DAN CARAT BERLIAN atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora