Menuju konten utama

Perbedaan Hipnosis & Hipnoterapi untuk Obati Trauma Psikologis

Apa saja perbedaan hipnosis dan hipnoterapi dalam penyembuhan trauma?

Perbedaan Hipnosis & Hipnoterapi untuk Obati Trauma Psikologis
Ilustrasi hipnoterapi. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Trauma masa lalu yang dialami seseorang sering kali menjadi beban dalam hidupnya hingga berpengaruh pada kesehatan mental.

Contoh trauma masa lalu misalnya kekerasan pada masa kanak-kanak, perceraian, hingga konflik ayah ibu yang disaksikan oleh anak sehingga anak bertindak lebih agresif dan kasar dalam menyelesaikan masalah. Umumnya trauma masa lalu atau post stress traumatic disorder dapat disembuhkan dengan hipnoterapi.

Dalam hipnoterapi motede yang digunakan untuk menyembuhkan trauma adalah dengan melakukan hipnosis agar sesorang yang mengalami trauma bisa lebih rileks menghadapi kecemasan.

Dilansir dari laman Psychology Today, hipnosis digunakan agar seseorang mampu mencapai kondisi trans, yaitu kondisi yang sering dianggap mirip dengan kesurupan ini berfungsi untuk mengalihkan perhatian pasien agar bisa mengendalikan kecemasan yang selama ini membebani kehidupannya.

Perbedaan hipnosis dan hipnoterapi

Hipnosis

Hipnosis adalah tindakan yang mengarahkan seseorang ke kondisi trance. Kondisi trance meliputi keadaan relaksasi yang mendalam, hiperfokus dan konsentrasi, sugesti yang meningkat.

Satu-satunya perbedaan antara hipnosis dan kondisi trance sehari-hari adalah bahwa, dalam hipnosis, seseorang mendorong kondisi trance untuk mencapai penyembuhan, penemuan, atau menghilangkan stres.

Hipnoterapi

Hipnoterapi adalah praktik hipnosis untuk tujuan terapeutik. Maksudnya seorang terapis kesehatan mental profesional atau dokter dan menggunakan hipnosis untuk membantu klien mengatasi kondisi mental atau fisik, Anda sedang berlatih hipnoterapi.

Kondisi trance pada hipnosis adalah alat yang sangat fleksibel untuk menyelesaikan masalah kesehatan mental dan fisik.

Siapa saja yang disembuhkan dengan metode ini?

Secara umum siapapun bisa menerima hipnosis atau terhipnotis, menurut informasi dari laman Good Theraphy, penelitian modern telah menunjukkan kebanyakan orang dapat dihipnotis sampai taraf tertentu.

Jawaban yang keluar dari seseorang yang terhipnotis dipengaruhi seberada dalam trance yang dialaminya. Perlu diketahui orang yang terhipnotis bukanlah pertanda bahwa seseorang itu lemah dan mudah tertipu karena sebagian besar metode ini disalahgunakan untuk tindakan negatif.

Namun, seseorang yang dapat dihipnotis memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk meningkatkan kesadaran dan fokus dalam keadaan sadar. Semua arahan tidak akan terjadi jika seseorang tidak benar-benar ingin melakukannya.

Ahli hipnoterapi, Wendy Pugh menyatakan terapi ini efektif digunakan untuk menyembuhkan trauma masa kanak-kanak.

"Dengan hipnoterapi, klien saya telah mengalami begitu banyak penyembuhan dan mampu membuat begitu banyak koneksi karena trauma masa laluyang mereka alami mempengaruhi kehidupannya," katanya pada laman Web Wellness Institute.

Dalam menyembuhkan trauma Wendy menyebutkan perlu melakukan penyelidikan masa lalu, emosi yang terkubur, dan kesimpulan salah yang terkunci dalam pikiran bawah sadar seseorang. Berikut beberapa gangguan yang dapat disembuhkan dengan hipnoterapi:

1. PTSD

2. Depresi

3. Migrain

4. Kecemasan karena beban kerja

5. Masalah berat badan

6. Kecanduan

7. Masalah berat badan

8. OCD

9. Kecemasan dan Stress

10. Kesedihan yang berlarut-larut

11. Kanker

12. Depresi pasca persalinan

13. Gangguan tidur

14. Demensia

Metode hipnosis masih dianggap kontroversial

Metode hipnosis sering dianggap negatif dan kontroversial. Hal ini terjadi karena banyaknya kasus belakangan ini terjadi di Indonesia.

Kontroversi seorang hipnoterapis yang dilaporkan beberpa pasiennya karena menyalahgunakannya untuk melakukan pelecehan seksual.

Louis Cozolino dalam “The Neuroscience of Psychotherapy” menyatakan, pada dasarnya tidak ada pasien yang mau melakukan risiko untuk melakukan terapi sendiri menyembuhkan trauma dengan menggali masa lalunya.

Dalam memfasilitasi sesi, seorang hipnoterapi menekankan narasi pengalaman dengan bahasa verbal, sementara tindakan fisik sangat minim dilakukan “Hands on”.

Mengenai metodenya, banyak peneliti telah mengujinya. American Psychological Association menyimpulkan, Walaupun hipnosis telah menjadi kontroversial, sebagian besar dokter sekarang setuju bahwa itu bisa menjadi teknik terapi yan efektif untuk berbagai kondisi, termasuk nyeri, kecemasan, dan gangguan suasana hati.”

British Psychological Society juga menugaskan kelompok kerja untuk mensurvei bukti dan menulis laporan formal tentang hipnoterapi pada tahun 2001.

Mereka menemukan, Banyak penelitian sekarang telah terakumulasi untuk menunjukkan bahwa dimasukkannya prosedur hipnosis bermanfaat dalam pengelolaan dan perawatan berbagai berbagai kondisi dan masalah yang dihadapi dalam praktik kedokteran, psikiatri, dan psikoterapi.

Dengan teknologi pencitraan otak, para peneliti Stanford melaporkan ketika mereka memindai otak dari 57 orang yang menjalani hipnosis, bahwa bagian otak yang terkait dengan wawasan dan perubahan menunjukkan aktivitas dan konektivitas yang berubah.

Baca juga artikel terkait KESEHATAN MENTAL atau tulisan lainnya dari Meigitaria Sanita

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Meigitaria Sanita
Penulis: Meigitaria Sanita
Editor: Yulaika Ramadhani