Menuju konten utama

Perbedaan Gula Rafinasi dan Gula Kristal Putih

Sebagian orang Indonesia menyebut semua jenis gula kristal sebagai gula pasir. Meskipun sebenarnya ada dua jenis gula kristal yakni gula rafinasi dan gula kristal putih. Keduanya berbeda dari sisi kualitas, tampilan, dan efek industrialnya.

Perbedaan Gula Rafinasi dan Gula Kristal Putih
Petani menaikkan tebu rakyat ke atas truk saat panen di kawasan Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (13/6). Antara foto/Umarul Faruq.

tirto.id - Gula Rafinasi adalah gula hasil penyaringan atau pemurnian dari gula Kristal mentah (raw sugar). Karena sudah dilakukan pemurnian maka kadar keputihan gula rafinasi (ICUMSA) 45. Ciri khas gula rafinasi, tampilannya cerah, putih bersih, dan kristalnya lebih kecil lembut. Gula jenis ini umumnya dipakai pada industri makanan, minuman, dan farmasi.

Dari sisi ekonomi berkelanjutan gula rafinasi memiliki kekurangan. Karena hingga saat Indonesia harus mengimpor.

Sementara gula kristal putih (GKP) adalah gula yang berasal dari tebu murni dengan kadar ICUMSA 200-300. Tinggi kadar ICUMSA GKP karena disebabkan faktor pengolahan yang belum maksimal. Kendati demikian GKP dapat dikonsumsi langsung tanpa harus diolah seperti gula rafinasi. Ciri khas gula GKP ditunjukkan dengan tampilannya yang agak kecoklatan dan memiliki butiran kristal agak kasar.

Dari sisi ekonomi berkelanjutan gula GKP bisa mendongkrak perekonomian nasional karena melibatkan banyak sumber daya dan komponen.

Baca juga artikel terkait FAKTA atau tulisan lainnya dari Agung DH

Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH