Menuju konten utama

Perbedaan antara MotoGP dan Superbike WSBK

MotoGP dan Superbike WSBK memiliki beberapa perbedaan, salah satunya spesifikasi mesin.

Perbedaan antara MotoGP dan Superbike WSBK
Pembalap MotoGP Spanyol Marc Marquez, depan, memimpin balapan selama Grand Prix Sepeda Motor Jerman di sirkuit Sachsenring di Hohenstein-Ernstthal, Minggu, 7 Juli 2019. Jens Meyer/ap

tirto.id - Selain MotoGP, kompetisi balap motor dunia juga memiliki World Superbike (WSBK) yang diselanggarakan setiap tahun. Kendati sama-sama berada di bawah naungan Dorna dan Federation Internasionale de Motocyclisme (FIM), keduanya memiliki sejumlah perbedaan seperti regulasi hingga jumlah seri yang dilaksanakan.

Jika pada tahun 2019 MotoGP dijadwalkan menggelar 19 seri yang dimulai dari Grand Prix Qatar di Sirkuit Losail (pada 10 Maret) dan berakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia (17 November), maka balapan WSBK 2019 berlangsung 13 seri yang diawali oleh seri Australia (pada 24 Februari) dan berakhir di seri Qatar (26 Oktober).

Selain itu, penggunaan sirkuit di setiap negara penyelenggara juga memiliki perbedaan. Seri Inggris misalanya, MotoGP menghelat balapan di Sirkuit Silverstone sedangkan gelaran WSBK dilaksanakan di Sirkuit Donington Park.

Untuk spesifikasi mesin, yang dipakai di Superbike adalah mesin yang dapat digunakan oleh publik. Dengan kata lain, setiap motor yang digunakan diperjualbelikan secara umum. Hal ini berbeda dengan mesin MotoGP yang di desain khusus untuk beradu kecepatan di lintasan balap dan tidak dijual secara umum.

Dilansir dari situs web resmi World Superbike, perbedaan yang paling kentara dalam peraturan balapan yakni perihal latihan bebas, kualifikasi hingga sesi race. MotoGP selalu menggelar 4 sesi free practice (hasil FP 1, 2 dan 3 yang dignuakan untuk menentukan pembalap masuk sesi kualifikasi pertama atau langsung ke kualifikasi kedua) berdasarkan urutan waktu terbaik.

Beda dengan Superbike yang hanya melakukan 2 kali latihan bebas dan benar-benar diperuntukkan untuk mencoba sirkuit. Selain itu, di setiap seri yang dijalani pembalap WSBK akan melakukan 2 kali balapan.

Adapun penentuan starting grid (posisi start) di race pertama Superbike melakukan sesi kualifikasi yang disebut Superpole sementara posisi start di balapan kedua ditentukan oleh hasil balapan pertama.

Pembalap yang menjadi juara pada race pertama akan memulai balapan dari posisi terdepan di race kedua, begitu seterusnya sampai urutan ke-9. Sementara starting grid ke-10 dan seterusnya ditentukan berdasarkan putaran terbaik pada masing-masing pembalap di sesi Superpole (kualifikasi).

Dengan demikian, setiap pembalap berpeluang meraih 2 kali gelar juara dalam setiap serinya dan mengumpulkan 50 poin. Hal ini berbeda dengan balap MotoGP yang hanya melakukan sekali race pada setiap seri dan sang juara akan diganjar 25 poin.

Musim 2019, Jonathan Rea, yang memperkuat tim Kawasak berhasil keluar sebagai juara. Pembalap yang sempat mentas di MotoGP 2012 itu berhasil mendominasi Superbike dalam 4 musim terakhir. Selain Rea, nama-nama riders MotoGP yang kini tampil di Superbike di antaranya Alvaro Bautista, Yuki Takahashi, Marco Melandri dan lain-lain.

Baca juga artikel terkait MOTOGP atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Hendi Abdurahman