Menuju konten utama

Perawatan Wajah Jadi Pilihan Terpopuler di Salon Selama 2019

Selain perawatan wajah, jenis perawatan lain yang tak kalah populer di kalangan pelanggan salon adalah perawatan rambut, perawatan kuku, eyelash extension, perawatan tubuh dan waxing.

Perawatan Wajah Jadi Pilihan Terpopuler di Salon Selama 2019
Ilustrasi [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Perawatan wajah menjadi jenis perawatan terpopuler yang dilakukan konsumen di salon pada tahun ini. Hal itu berdasarkan pada data internal periode Januari hingga Juli 2019 yang dirilis Moka terkait kebiasaan belanja konsumen bisnis kecantikan di Indonesia.

Moka adalah perusahaan rintisan Software as a Service yang berlokasi di Jakarta, Indonesia dan bergerak di ranah aplikasi kasir.

Menurut data dari Moka, selain perawatan wajah, jenis perawatan lain yang tak kalah populer di kalangan pelanggan salon adalah perawatan rambut, perawatan kuku, eyelash extension, perawatan tubuh dan waxing.

"Untuk rambut, menggunting menjadi perawatan yang paling jamak dilakukan pelanggan di salon. Harga yang dipatok untuk jasa menggunting rambut di Indonesia bervariasi. Salon di daerah Jabodetabek memasang tarif paling tinggi, yakni berkisar di angka Rp140 ribu," ujar Bayu Ramadan, VP Brand and Marketing Moka.

Bayu menambahkan, di urutan kedua, ada Bali yang rata-rata memasang harga 10 hingga 15 ribu lebih murah dibandingkan di Jabodetabek. Kemudian diikuti oleh salon di daerah Surabaya, Medan, dan Makassar yang mematok tarif Rp80 hingga Rp65 ribu.

Kisaran harga ini bisa menjadi dasar bagi pelaku bisnis kecantikan untuk menentukan tarif, agar tak kemahalan maupun kemurahan. Bila mematok harga lebih tinggi, pastikan tempat usaha Anda memiliki “x factor” yang mengundang pelanggan untuk datang.

Sementara untuk jenis perawatan kuku, nail art menjadi jenis perawatan paling hit sepanjang 2019. Desain unik serta tambahan stiker warna-warni menjadi pilihan favorit para konsumen.

Perawatan kuku lain yang digemari adalah nail polish serta manicure-pedicure. Menurut Bayu, berdasarkan data Moka mengungkap bahwa hari Selasa, Kamis, dan Jumat, sekitar pukul 3 hingga 4 sore menjadi waktu yang paling disenangi pelanggan untuk merawat kuku.

"Asumsinya, pada hari kerja pelanggan menginginkan perawatan yang cepat namun berdampak signifikan bagi penampilan," kata Bayu.

Sedangkan untuk jenis perawatan lain seperti spa memang bukan yang terpopuler di kalangan pelanggan, namun spa menjadi perawatan yang mendatangkan paling banyak keuntungan.

Untuk menikmati spa selama 1,5 sampai 2 jam, konsumen harus merogoh kantong senilai Rp500 ribu. Harga tersebut paling mahal bila dibanding pijat atau terapi Rp400 ribu, perawatan kuku Rp250 ribu, dan perawatan rambut Rp200 ribu.

Selain menyediakan jasa perawatan, salon maupun klinik biasanya menawarkan produk kecantikan.

Produk Kecantikan

Menurut Bayu berdasarkan hasil riset Moka menunjukan bahwa shampo menjadi produk yang paling laris manis dijual di salon maupun klinik kecantikan.

Kemudian diikuti dengan krim jerawat, minyak esensial dan krim malam. Produk yang dijual di salon biasanya laku karena testimoni dari mulut ke mulut serta kepiawaian pegawai dalam berpromosi.

"Disinilah pentingnya mengedukasi pegawai agar memiliki pengetahuan yang mumpuni terkait produk-produk yang dijual," ujar Bayu.

Selain perawatan dan produk favorit, waktu yang favorit untuk melakukan perawatan di salon juga menjadi informasi penting bagi pelaku bisnis kecantikan.

Berdasarkan data Moka menunjukan bahwa waktu paling disukai pelanggan untuk melakukan perawatan di salon maupun klinik kecantikan adalah Sabtu dan Minggu dari pukul 2 siang hingga 5 sore.

Periode tersebut dipilih pelanggan karena sebagian besar tidak sempat melakukan perawatan di hari kerja.

"Agar tidak merugi di waktu sepi, pengelola salon dapat berstrategi dengan memberikan harga miring untuk perawatan tertentu atau memberikan bonus produk bagi pelanggan yang telah mengambil paket yang ditentukan," kata Bayu.

Menurut Bayu dari data Moka menunjukan bahwa promo sukses menarik pelanggan. Di era beauty 4.0, kecantikan tak lagi milik diri sendiri atau personal beauty tetapi sudah bergeser menjadi social beauty.

Dalam hal ini media sosial mempunyai peranan sangat penting sebagai kanal pemasaran. Pelaku bisnis kecantikan dapat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan usahanya.

Data Moka memperlihatkan bahwa calon konsumen sering kali terlebih dulu berselancar di instagram maupun youtube sebelum melakukan perawatan.

Sehingga jangan ragu untuk mengunggah konten terbaik mengenai salon maupun klinik kecantikan Anda, tetapi jangan lupa sesuaikan postingan dengan karakteristik media sosial yang digunakan.

Baca juga artikel terkait KECANTIKAN atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH