Menuju konten utama

Perankan Joker, Joaquin Phoenix Terinspirasi Pasien Gangguan Mental

Joaquin Phoenix menerima tawaran sutradara Todd Phillips untuk memerankan tokoh antagonis ikonik dalam buku komik DC, Joker.

Perankan Joker, Joaquin Phoenix Terinspirasi Pasien Gangguan Mental
Joaquin Phoenix, berpose untuk potret di Hotel Adelaide. Chris Pizzello / Invision / AP

tirto.id - Aktor Joaquin Phoenix mendalami karakter Joker dengan cara mempelajari penderita Patalogis, atau orang-orang dengan gangguan mental yang sulit mengendalikan tawa dan tangisan. Phoenix menjelaskan pada Digital Spy, seperti dikutip Yahoo, ia mengawali dengan belajar tertawa.

"Saya mulai [dengan tawa] Saya menonton video orang yang menderita tawa patologis, gangguan neurologis yang membuat orang tertawa tak terkendali," kata Phoenix.

Phoenix menerima tawaran sutradara Todd Phillips untuk memerankan tokoh antagonis ikonik dalam buku komik DC, Joker.

Sutradara Joker, Todd Phillips ini belum lama mengakui bahwa filmnya akan membuat penonton "gila" karena menyimpang sepenuhnya dari komik DC.

"Kami tidak mengikuti apa pun dari buku komik, yang membuat orang-orang marah," ungkap Phillips belum lama.

Hal ini sempat membuat orang-orang, terutama penggemar Joker, kecewa dan marah. Namun perbedaan ini juga yang menjadi daya tarik tersendiri bagi sutradara.

"Kami baru saja menulis versi kami sendiri dari mana orang seperti Joker mungkin berasal. Itu yang menarik bagi saya. Kami bahkan tidak membuat Joker, tetapi kisah ini akan menjadi Joker. Ini tentang pria ini," lanjutnya.

Pada film-film sebelumnya, Joker diperlihatkan berhadapan dengan Batman, tetapi sekarang dia akan melawan korporasi Amerika Serikat yang jahat.

Phoenix berperan sebagai Joker atau Arthur Fleck, seorang komedian gagal yang akhirnya menjadi psikopat kriminal. Joker berubah sebagai penjahat dan melakukan kekejaman di Kota Gotham.

Teaser pertama Joker resmi dirilis pada April 2019. Dalam teaser, tampak Arthur Fleck berusaha menjadi badut atau komedian yang ingin menghibur orang-orang. Ia memiliki slogan untuk selalu tersenyum atau "Put On A Happy Face."

"Ibu saya selalu mengingatkan saya untuk tersenyum dan memasang wajah bahagia. Dia mengatakan bahwa saya memiliki tujuan untuk membawa tawa dan sukacita bagi dunia," ucap Athur dalam trailer Joker.

Ketika Arthur berusaha untuk mewujudkan tujuannya itu, tak jarang ia malah dianggap "gila" bahkan dibully, dipukul dan diabaikan orang di sekitarnya.

"Apakah hanya saya atau di luar sana memang sudah semakin 'gila'?" ucap Arthur.

Arthur pun beralih dari komedian ke kehidupan kejahatan dan kekacauan di Gotham City.

“Dulu saya berpikir bahwa hidup saya adalah sebuah tragedi,” kata Arthur dalam trailer film supervillain ini. "Tapi sekarang saya sadar itu komedi."

Joker rencananya akan rilis pada 3 Oktober di Australia, dan 4 Oktober di AS dan Inggris.

Baca juga artikel terkait KOMIK DC atau tulisan lainnya dari Risma Ayu Anggraini Anantasari

tirto.id - Film
Kontributor: Risma Ayu Anggraini Anantasari
Penulis: Risma Ayu Anggraini Anantasari
Editor: Dipna Videlia Putsanra