Menuju konten utama

Perang Ukraina Terkini: Rusia Fokus Serang Donetsk & Luhansk

Berita perang Rusia-Ukraina hari ini, Senin, 21 November 2022 atau hari ke-271 invasi. 

Perang Ukraina Terkini: Rusia Fokus Serang Donetsk & Luhansk
Petugas pemadam kebakaran dan polisi bekerja di lokasi ledakan menciptakan kawah di jalan setelah serangan Rusia di Dnipro, Ukraina, Senin, 10 Oktober 2022. (AP Photo/Leo Correa)

tirto.id - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan, pada hari Minggu, 20 November 2022, pasukan Rusia melancarkan hampir 400 serangan di Donetsk, wilayah timur Ukraina sebagai bagian dari tembakan artileri.

“Pertempuran paling sengit, seperti sebelumnya, terjadi di wilayah Donetsk. Meskipun ada lebih sedikit serangan hari ini karena cuaca yang memburuk, sayangnya jumlah tembakan Rusia tetap sangat tinggi,” kata Zelenskiy seperti dikutip The Guardian.

“Di wilayah Luhansk, kami perlahan bergerak maju sambil berperang. Sampai sekarang, ada hampir 400 serangan artileri di timur sejak awal hari.”

Sampai sejauh ini, Donetsk dan Luhansk adalah wilayah yang mengalami pertempuran terberat karena Rusia memperkuat pasukannya di sana setelah menarik tentara dari Kherson.

Situasi Terkini Perang Rusia dan Ukraina Hari ke-271

Setelah Rusia menarik diri dari Kherson, supermaket mulai dibuka. Pada hari Minggu, orang-orang mulai mengantre membeli makan.

Namun demikian, sejumlah faslitas penting seperi listrik, air dan pemanas masih belum ada di Kherson, tetapi penduduk menemukan kelegaan karena dapat membeli ketimun acar Ukraina, pangsit, lobak pedas, dan makanan favorit lainnya di supermarket.

Di sisi lain, Ukraina membantah pasukannya mengeksekusi tawanan perang Rusia. Mereka beralasan tentaranya hanya membela diri ketika melawan Rusia yang berpura-pura menyerah.

Sebelumnya, beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan mayat prajurit Rusia yang terbunuh setelah menyerah dari pasukan Ukraina.

Ombudsman Ukraina Dmytro Lubinets mengatakan, Rusia "menggunakan penangkapan bertahap ... melakukan kejahatan perang dengan melepaskan tembakan ke angkatan bersenjata Ukraina".

Menurut dia, tentara “tidak dapat dianggap sebagai tawanan perang”. Seorang juru bicara PBB mengatakan kepada AFP bahwa pihaknya "mengetahui video tersebut" dan akan "menyelidikinya".

Sementara itu, penasihat utama kepresidenan Ukraina, Mykhaylo Podolyak mengatakan, upaya barat untuk mendesak Ukraina bernegosiasi dengan Rusia adalah "aneh" mengingat serangkaian kemenangan militer besar yang dicapai oleh tentara Kyiv.

Menurut dia, hal itu sama saja dengan negara “yang memulihkan wilayahnya harus menyerah kepada negara yang kalah”.

Pernyataan itu disampaikan setelah media AS melaporkan bahwa beberapa pejabat senior mulai mendorong Ukraina untuk mempertimbangkan pembicaraan damai.

Kantor berita Rusia, TASS melaporkan, mantan analis CIA, Fred Fleitz berharap Ukraina setuju melakukan pembicaraan damai dengan Rusia guna mendapatkan bantuan AS.

"Saya tidak ingin kita terlibat dalam perang selamanya di Ukraina," kata Fred Fleitz

Menurut dia, Kiev harus setuju untuk berbicara dengan Moskow agar terus bisa mendapatkan bantuan militer dari Washington.

Sebab, kata dia, AS perlu tetap menyediakan senjata ke Ukraina tetapi "kita harus meminta Ukraina berpartisipasi dalam pembicaraan damai."

Fleitz percaya bahwa Ukraina "tidak harus menyetujui sesuatu yang tidak dapat mereka dukung, tetapi harus ada semacam proses yang berkelanjutan untuk mengakhiri" konflik tersebut.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya