Menuju konten utama

Perang Rusia-Ukraina Akibatkan Kenaikan Utang di Sejumlah Negara

Perang antara Rusia dan Ukraina berdampak kepada kenaikan utang di sejumlah negara.

Perang Rusia-Ukraina Akibatkan Kenaikan Utang di Sejumlah Negara
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan usai penandatanganan Deklarasi Bali Asia Initiative disela pelaksanaan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) dan Finance and Central Bank Deputies (FCBD) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (14/7/2022). ANTARA FOTO/POOL/Fikri Yusuf/rwa.

tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan perang antara Rusia dan Ukraina akan berdampak kepada kenaikan utang di sejumlah negara. Hal itu terlihat dengan adanya kenaikan inflasi dan harga komoditas secara global.

"Jadi perang ini dapat berimbas pada limpahan utang yang nyata, tidak hanya untuk negara-negara berpenghasilan rendah, tetapi juga di negara-negara berpenghasilan menengah atau bahkan negara maju," ujarnya dalam Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7/2022).

Saat ini ada 60 persen dari negara miskin terancam. Negara berkembang juga memiliki kemungkinan tidak bisa membayar utang di tahun depan.

"Jadi ini bukan hanya satu atau dua kasus luar biasa, ini menjadi meluas ini menjadi masalah yang perlu menjadi perhatian menteri keuangan dan gubernur bank sentral bersama dengan organisasi internasional lembaga multilateral," jelasnya.

Selain potensi kenaikan utang, geopolitik Rusia-Ukraina juga menyebabkan risiko krisis pangan secara global. Ini tercermin dari naiknya jumlah penduduk global yang masuk dalam kategori rawan pangan dari semula 135 juta menjadi 276 juta orang.

"Ada urgensi dimana krisis pangan harus ditangani. Peningkatan risiko terhadap ketahanan pangan sebagai dampak dunia di Ukraina dan sanksi serta pembatasan ekspor," ujarnya.

Melalui forum G20, Sri Mulyani berharap akan mendapatkan rumusan kebijakan dan mekanisme pembiayaan untuk mengatasi masalah krisis pangan global dan mendorong harga pangan kembali stabil. Langkah cepat diperlukan untuk menyelamatkan hidup dan memperkuat stabilitas keuangan dan sosial.

"Kebijakan ekonomi makro yang baik juga menjadi fundamental penting untuk menyelamatkan nyawa dan memperkuat stabilitas keuangan dan sosial dan mengendalikan harga komoditas,"jelasnya.

Baca juga artikel terkait RUSIA-UKRAINA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin