Menuju konten utama

Peralatan untuk Membunuh Khashoggi Terekam X-Ray Bandara Turki

Tas pasukan Saudi berisi gunting besar, pisau bedah, dan perangkat sengatan listrik, diduga digunakan untuk membunuh Khashoggi.

Peralatan untuk Membunuh Khashoggi Terekam X-Ray Bandara Turki
Jamal Khashoggi. REUTERS/Osman Orsal

tirto.id - Peralatan yang diduga digunakan untuk membunuh jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, di dalam konsulat negaranya di Istanbul 2 Oktober lalu, terekam X-ray bandara Turki.

Surat kabar Turki, Daily Sabah, melaporkan saat pasukan Saudi meninggalkan Turki, mesin X-ray bandara menunjukkan tas yang berisi gunting besar, pisau bedah, dan perangkat sengatan listrik.

Mengutip Middle East Monitor, Rabu (14/11/2018), pihak berwenang Turki tak bisa memeriksa bagasi karena adanya kekebalan diplomatik dari para terduga pembunuh Khashoggi tersebut.

Tak hanya gunting dan pisau bedah, tas para pasukan Saudi juga berisi sepuluh ponsel, lima walkie-talkie dan jammer, dua jarum suntik besar dan tiga stapler besar.

Meski demikian, surat kabar itu menegaskan bahwa polisi Turki tidak mendeteksi sisa-sisa tubuh Khashoggi dalam X-ray.

Beberapa hari yang lalu, Daily Sabah juga mengungkapkan kata-kata terakhir Khashoggi.

Kepala unit investigasi di Daily Sabah, Nazif Kerman, menekankan bahwa Khashoggi dicekik dengan tas yang diletakkan di kepalanya, menurut rekaman suara yang disita oleh pihak berwenang Turki.

Khashoggi dicekik selama tujuh menit. Sebelum Khashoggi tewas, Kherman mengatakan bahwa kata-kata terakhir Khashoggi adalah: "Saya tercekik, Keluarkan tas ini, saya klaustrofobia."

Klaustrofobia merupakan ketakutan yang berlebihan karena berada dalam ruang sempit. Penderitanya bisa mengalami kecemasan yang membuatnya tak dapat bernapas dengan baik hingga kekurangan oksigen.

Dia menambahkan bahwa skuad pembunuhan Saudi menutupi lantai ruangan dengan tas untuk mencegah kebocoran darah sambil memutilasi korban.

Kherman mengindikasikan bahwa pemotongan itu memakan waktu 15 menit, dan dilakukan oleh ahli forensik Saudi, Salah Al-Tubaigy. Setelah itu, bagian tubuh ditempatkan di lima tas besar dan diangkut di salah satu kendaraan konsulat Saudi.

Dia menunjukkan bahwa tim pembunuh membawa beberapa alat dan peralatan ketika mereka datang ke Turki.

Untuk mengalihkan sorotan dunia terhadap kasus pembunuhan Khashoggi, Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman (MBS) berusaha untuk membujuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memulai konflik dengan Hamas di Gaza.

Upaya tersebut dilakukan MBS sebagai bagian dari rencana untuk mengalihkan perhatian dari pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, sumber-sumber Arab Saudi mengatakan kepada Middle East Eye (MEE).

Baca juga artikel terkait PEMBUNUHAN JURNALIS atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Politik
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora