Menuju konten utama

Perajin Lokal Khawatirkan SDM Dalam Hadapi MEA

Perajin perak dan tembaga di Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengkhawatirkan tingkat persaingan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN karena kurangnya sumber daya manusia mereka dalam menguasai teknologi dan inovasi.

Perajin Lokal Khawatirkan SDM Dalam Hadapi MEA
Perajin membuat kerajinan sendok berbahan kayu mahoni. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

tirto.id - Perajin perak dan tembaga di Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengkhawatirkan tingkat persaingan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) karena kurangnya sumber daya manusia (SDM) mereka dalam menguasai teknologi dan inovasi.

"Di sini faktor kendala terbesar terletak pada SDM, banyak sekali masyarakat yang belum bisa membuat terobosan-terobosan unik untuk menembus pasar nasional," kata Madiyo di Gunung Kidul, Kamis (31/3/2016).

Selain terkendala SDM, ia juga mengatakan faktor yang menyebabkan para perajin lokal takut bersaing dalam MEA adalah faktor mesin dan finansial yang dirasakan belum memadai.

"Peralatan saja belum mencukupi. Untuk melapisi hiasan perak, kami harus ke Kota Gede di Yogyakarta karena hanya di sana yang punya alatnya," kata dia.

Untuk itu ia mencemaskan nasib dan keberlangsungan hidup para perajin lokal jika harus dipaksa bersaing dengan produk-produk luar.

Ia juga mengaku, saat ini para perajin lokal tidak mempunyai strategi ataupun persiapan khusus dalam menghadapi MEA.

"Persiapan khusus itu tidak ada, hanya saja kami terus berupaya untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan," katanya lagi.

Madiyo juga mengungkapkan dampak MEA yang mulai terasa khususnya terkait penurunan omzet yang dialami usahanya. Hal ini, menurutnya, sudah terjadi sejak awal tahun.

Selain itu, Madiyo juga menduga terjadinya peralihan model bentuk dan hiasan baru yang belum dapat diikuti oleh perajin lokal juga menjadi penyebab penurunan omzet tersebut.

Ia berharap pemerintah Kabupaten Gunung Kidul dapat mengatasi keluhan ini dan bisa lebih intensif lagi dalam memberikan pelatihan kepada para perajin lokal Gunung Kidul. "Harapan saya agar diberikan pelatihan secara intensif agar SDM di sini bisa meningkat," ujarnya pula. (ANT)

Baca juga artikel terkait MASYARAKAT EKONOMI ASEAN atau tulisan lainnya

Reporter: Alexander Haryanto