Menuju konten utama

Penyebab Terjadinya Gerhana Bulan Total & Jenis-Jenis Gerhana

Gerhana bulan total terjadi ketika posisi bulan berada tepat di wilayah umbra.

Penyebab Terjadinya Gerhana Bulan Total & Jenis-Jenis Gerhana
Suasana gedung bertingkat saat terjadi gerhana bulan di Jakarta, Rabu (26/5/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.

tirto.id - Gerhana bulan adalah fenomena alam yang terjadi ketika bumi berada di antara bulan dan matahari dalam posisi satu garis lurus. Gerhana bulan terjadi saat bulan yang sedang dalam fase purnama melewati bayang-bayang bumi.

Dalam posisi seperti itu, cahaya matahari akan terhalang oleh bumi sehingga tidak sampai ke bulan. Akibatnya, bulan pun seolah-olah menghilang karena tidak dapat memantulkan sinar matahari ke bumi.

Gerhana bulan dapat dilihat secara langsung dengan mata telanjang karena tidak membahayakan penglihatan. Meski demikian, biasanya fenomena ini sulit diamati tanpa teleskop karena terjadi pada malam hari, sedangkan bulan juga terlihat gelap.

Laman Sumber Belajar Kemendikbud menulis, gerhana bulan dapat dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, dan gerhana bulan penumbra.

Gerhana bulan total akan terjadi apabila posisi bulan tepat berada di daerah umbra atau di dalam bayangan bumi yang gelap. Pada gerhana ini fase-fase bulan dapat diamati secara lengkap mulai dari bulan sebagian ke bulan sabit, lalu memerah karena masih ada cahaya matahari yang diteruskan ke bumi.

Sementara itu pada gerhana bulan sebagian, bayangan bulan ada di dua bagian. Satu bagian menempati umbra bumi dan bagian lain berada di penumbra. Sewaktu gerhana bulan terjadi maka sebagian fisik bulan memerah dan gelap, lalu di pada sisi lain terlihat normal

Pada tipe gerhana bulan penumbra, seluruh bayangan bulan berada di dalam bagian penumbra bumi. Akibatnya, seluruh bagian bulan masih dapat terlihat, tetapi dengan warna suram. Untuk mengamatinya harus memakai alat khusus.

Pada pemaparan jenis-jenis gerhana bulan tersebut, yang dimaksud umbra adalah bagian yang sangat gelap pada saat terjadi gerhana bulan dan merupakan bayangan inti yang berada di bagian tengah. Sementara penumbra adalah bayangan kabur yang terjadi pada saat gerhana bulan.

Gerhana Bulan Total

Berdasarkan posisinya, gerhana bulan dibagi menjadi 3 macam, yaitu gerhana bulan separuh, penumbra, dan gerhana bulan total. Dikutip dari situs Kemdikbud, gerhana bulan total terjadi ketika posisi bulan berada tepat di wilayah umbra.

Umbra sendiri adalah bayangan inti atau area bayang-bayang bumi yang sangat gelap karena tidak terkena sinar matahari. Ketika bulan masuk ke wilayah umbra, maka bulan tidak akan terkena sinar matahari karena terhalang penuh oleh bumi.

Gerhana bulan total akan membuat bulan tampak berwarna gelap, tapi tidak benar-benar hilang sepenuhnya dari pandangan. Meski tidak terjamah sinar matahari langsung, bulan akan tetap terlihat karena terkena pantulan cahaya matahari yang mengenai atmosfer bumi.

Spektrum warna cahaya yang dipantulkan atmosfer didominasi oleh warna merah. Itulah kenapa bulan akan terlihat berwarna kemerahan, jingga, atau cokelat ketika sedang mengalami gerhana total.

Fakta-Fakta yang Terjadi saat Berlangsungnya Gerhana Bulan

Dikutip situs Kemdikbud, berikut adalah beberapa fakta yang terjadi ketika gerhana bulan sedang berlangsung:

1.Gerhana bulan sulit diamati secara langsung dengan mata telanjang karena terjadi di pada malam hari. Selain itu, bulan sedang dalam kondisi gelap karena berada di area bayangan bumi.

2. Gerhana bulan akan terlihat dan lebih mudah diamati ketika bulan sedang berada dalam fase purnama.

3. Dengan bantuan teleskop, kita dapat melihat bayangan bumi di bulan selama berlangsungnya gerhana.

Baca juga artikel terkait GERHANA BULAN atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani