Menuju konten utama

Penyebab Sifilis, Gejala pada Penderita, dan Tahapan Infeksi

Sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri Troponema Pallidum. Penderita sifilis bisa mengalami sejumlah tahapan infeksi dengan gejala beragam.

Penyebab Sifilis, Gejala pada Penderita, dan Tahapan Infeksi
Ilustrasi penyakit menular seksual. FOTO/IStoxkphoto

tirto.id - Sifilis yang tidak diobati dapat merusak otak, mata, sistem saraf, hati, tulang, hingga jantung pada jangka jangka panjang. Sifilis termasuk penyakit menular seksual (PMS). Maka, penyakit ini kerap dialami oleh mereka yang melakukan hubungan seksual secara tidak aman.

Penyakit sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri Troponema Pallidum. Bakteri ini bisa menular lewat sentuhan luka kulit dari penderita ke orang lain yang sehat. Dalam banyak kasus, penularan terjadi saat berhubungan badan.

Dikenal dengan nama beken Raja Singa, sifilis mulanya dapat menyerang organ intim pria maupun wanita. Bakteri penyebab sifilis bisa masuk ke tubuh melalui luka atau lecet kecil, dan juga melalui selaput lendir.

Dari beberapa tahapan sifilis, penularan penyakit ini umumnya terjadi selama tahap infeksi primer dan sekunder, dan juga di periode laten.

Tahapan Infeksi Sifilis dan Gejalanya

Seseorang mesti segera berobat ke dokter jika mengalami gejala sifilis. Beberapa tanda penyakit ini di fase awal yaitu keluar cairan tidak biasa dari tempat kencing dan rasa sakit atau ruam di area selangkangan.

Ada beberapa tahapan infeksi sifilis. Setiap tahapan membawa gejala tersendiri bagi penderita. Berikut ini penjelasan setiap tahapan infeksi sifilis, seperti dikutip dari laman Mayo Clinic.

1. Sifilis primer

Tahapan sifilis primer ditandai dengan kemunculan luka kecil yang disebut chancre (SHANG-kur). Rasa sakit bisa tersa di tempat masuknya bakteri. Biasanya hanya muncul satu atau beberapa chancre yang akan hilang sendiri dalam 3-6 minggu.

Selama tiga pekan, umumnya, orang yang terinfeksi bakteri Troponema pallidum tidak merasakan gejala. Bisa jadi, bakteri bersembunyi di vagina atau rektum.

2. Sifilis sekunder

Usai melewati masa primer, di tahapan sifilis sekunder mungkin penderita mengalami banyak ruam di area kemaluan hingga menutupi seluruh tubuh. Gejala itu biasa muncul pada beberapa minggu setelah chancre hilang.

Ruam ini tidak gatal dan kadang muncul kutil di mulut atau area intim. Ada pula yang mengalami gejala rambut rontok, nyeri otot, demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening pada tahapan ini.

Setelah muncul, gejala-gejala tersebut akan hilang sendiri dalam beberapa minggu. Tapi, gejala-gejala tersebut bisa datang dan pergi selama setahun.

3. Sifilis laten

Jika tidak diobati, penyakit sifilis akan masuk ke tahap laten atau tersembunyi. Tahapan ini dapat berlangsung bertahun-tahun dan mungkin tanpa gejala. Lalu, penyakit sifilis akan berkembang ke tahapan selanjutnya.

4. Sifilis tersier

Jika sudah masuk tahap tersier, sifilis mulai membahayakan penderita. Pasalnya, sifilis akan mulai menyerang bagian tubuh lain dan memicu komplikasi.

Sifilis tersier adalah stadium lanjut yang bisa merusak otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, hingga persendian penderitanya. Tahapan ini muncul karena kelalaian penderita yang tidak segera mengobati penyakitnya sejak dini.

5. Neurosifilis

Di tahapan ini, sifilis semakin menyebar secara masif. Penyakit ini akan membuat kerusakan otak, sistem saraf (neusrosifilis), dan mata (sifilis okular).

6. Sifilis kongenital

Pada tahapan sifilis kongenital, bisa terjadi penularan pada bayi yang baru lahir. Wanita hamil yang terkena sifilis dapat menularkan bakteri penyebab sifilis melalui plasenta atau selama kelahiran.

Bayi dengan sifilis mungkin tidak tampak mengalami gejala. Namun, kadangkala ditemukan ruam di telapak tangan dan kakinya. Akibat infeksi yang mungkin tampak pada fisik bayi adalah tuli, kelainan bentuk gigi, dan batang hidung rapuh.

Baca juga artikel terkait SIFILIS atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom