Menuju konten utama

Penyebab Sering Mengantuk Saat Puasa Ramadhan dan Cara Mengatasinya

Sejumlah studi mengungkapkan penyebab banyak orang mudah mengantuk saat berpuasa di bulan Ramadhan.

Penyebab Sering Mengantuk Saat Puasa Ramadhan dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Tidur. foto/istockphoto

tirto.id - Sebagian orang menjadikan puasa Ramadan sebagai alasan memperbanyak waktu tidur pada siang hari dan bermalas-malasan.

Puasa yang dijalankan dengan menahan diri dari makan dan minum sering dianggap mengurangi suplai energi, sehingga menyebabkan tubuh mudah lemas dan mata gampang mengantuk.

Namun, benarkah puasa pada bulan Ramadhan membuat orang yang menjalankannya lebih mudah mengantuk pada siang hari?

Sejumlah hasil studi menyimpulkan hal berbeda. Salah satunya adalah sebuah studi bertajuk "The effect of intermittent fasting during Ramadan on sleep, sleepiness, cognitive function, and circadian rhythm" yang dimuat dalam Jurnal Sleep Breath (2017).

Studi itu menyimpulkan puasa di bulan Ramadan, yang memiliki karakter unik, sebenarnya tidak menjadikan seseorang mudah mengantuk pada siang hari. Tidak ada pula relasi signifikan antara aktivitas puasa Ramadan dengan penurunan fungsi kognitif.

Lantas, jika ada sebagian orang yang mudah mengantuk selama puasa Ramadan, apa sebabnya?

Hasil studi lain berjudul "The effects of Ramadan fasting on sleep patterns and daytime sleepiness: An objective assessment" dalam Journal of Research in Medical Sciences (2013) menginformasikan bahwa penyebab kantuk saat menjalankan puasa Ramadan umumnya karena perubahan pola tidur.

Di hari-hari normal, seseorang muslim memiliki pola tidur teratur di malam harinya dan bangun di waktu subuh atau pagi hari. Sementara itu, pada Ramadan, ia harus menyiapkan makanan untuk sahur dan menyantapnya sebelum imsak.

Perubahan pola tidur itulah yang menyebabkan seseorang mudah mengantuk saat berpuasa pada bulan Ramadhan, bukan karena aktivitas menahan lapar dan haus itu sendiri.

Pusat Penelitian Medis FIFA pun pernah menerbitkan laporan penelitian pada 2008 yang mengukur performa pemain sepak bola selama puasa.

Laporan riset itu menunjukkan, tak ada pengaruh signifikan dari puasa pada kecepatan, kekuatan, kelincahan, daya tahan, dan kemampuan passing dan dribling pemain sepak bola.

Cara Mengatasi Rasa Kantuk Selama Puasa

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa rasa kantuk yang kerap dialami oleh orang yang berpuasa di bulan Ramadan sebenarnya mungkin untuk dihindari.

Agar tidak mudah lelah dan mengantuk selama berpuasa Ramadan, seseorang yang menjalankan ibadah ini perlu menerapkan gaya hidup sehat, mengatur pola makan, dan menghindari aktivitas bergadang berlebihan.

Mengutip Antara, beberapa tips berikut ini dapat diterapkan agar tidak mudah mengantuk selama menjalankan puasa Ramadan.

1. Konsumsi makanan sehat ketika sahur dan berbuka

Selama berbuka dan bersahur, hindari makanan yang banyak mengandung karbohidrat kompleks dan lemak. Hindari gorengan, santapan pedas, dan sebaiknya minum air putih minimal 8 gelas.

Makanan karbohidrat dan lemak berlebih membuat lambung bekerja lebih keras dari biasanya sehingga membuat seseorang mudah mengantuk. Selain itu, akhirkan waktu sahur mendekati imsak agar tubuh cukup memiliki suplai energi seharian.

2. Hindari kopi berkafein

Mengonsumsi kopi berkafein selama berbuka puasa ataupun sahur dapat mengganggu pola tidur seseorang. Terlebih lagi, pada bulan Ramadan, seseorang membutuhkan cairan tubuh yang cukup.

Konsumsi kafein dapat memicu aktivitas buang air kecil lebih sering daripada biasanya. Akibatnya, cairan tubuh lekas berkurang yang menjadikan seseorang malah mudah lelah, terutama jika hilang efek kafeinnya.

3. Tidur siang secukupnya

Nabi Muhammad SAW memberi teladan untuk melakukan tidur siang sebentar (qailulah), baik itu pada Ramadan atau bulan lainnya.

Tidur siang dapat bernilai ibadah jika diniatkan agar bersemangat bangun di malam harinya untuk salat Tarawih, salat malam, dan bermunajat kepada Allah SWT.

Hal ini tergambar dalam sabda Rasulullah SAW: "Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, doanya terkabulkan, dan amalannya dilipat gandakan," (H.R. Baihaqi).

4. Tetap berolahraga kendati berpuasa

Selama Ramadan, seorang muslim dapat tetap berolahraga selama puasa, terutama pada sore hari sebelum berbuka. Berolahraga dapat membuat tubuh tetap fit, fokus, dan membuat tidur nyenyak di malam hari.

Tidur malam yang nyenyak memungkinkan seseorang lebih bugar pada esok harinya sehingga bisa menjalankan aktivitas secara maksimal.

Baca juga artikel terkait PUASA atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom