Menuju konten utama

Penyebab Sakit Kepala Saat Menjalankan Puasa dan Cara Mencegahnya

Ketahui penyebab sakit kepala saat menjalankan ibadah puasa dan cara mencegahnya. 

Penyebab Sakit Kepala Saat Menjalankan Puasa dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi sakit kepala. iStockphoto/Getty Images

tirto.id - Selama menjalankan ibadah puasa, beberapa orang mengeluhkan munculnya gangguan sakit kepala yang dialami saat ritual ibadah tersebut.

Sakit kepala yang dialami intensitasnya mulai dari ringan sampai sedang, dengan denyutan atau juga tanpa denyutan.

Letak posisi sakit kepala yang terjadi bisa di bagian sisi kanan atau kiri kepala, atau di bagian dahi dan tengah kepala.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 1995 terhadap karyawan rumah sakit di Israel sebelum dan sesudah ritual puasa 25 jam menemukan bahwa, orang yang punya riwayat sakit kepala sebelumnya lebih mungkin mengalaminya lagi saat puasa. Demikian melansir headaches.org.

Namun, ada beberapa penyebab lain sakit kepala saat berpuasa, di antaranya:

Hipoglikemia

Hipoglikemia (kadar gula darah rendah) dikaitkan dengan kemunculan sakit kepala saat puasa, terutama bila serangan migrain dirasakan.

Ahli saraf Inggris, MacDonald Critchley pada tahun 1933 membuktikan bahwa serangan migrain yang terkait dengan puasa akan mereda dengan asupan makanan.

Untuk menghindari migrain, maka pasien harus mempertahankan jadwal makan yang teratur saat hendak melakukan puasa. Misalnya, teratur makan sahur pada ritual puasa umat Islam, kemudian berbuka juga di waktu yang telah ditentukan.

Laman Verywell Health menuliskan, orang yang tidak makan lebih dari 16 jam dapat mengalami apa yang disebut “sakit kepala puasa” yang dapat sembuh setelah mengasup makanan.

Hal itu dipicu oleh turunnya kadar gula darah. Pada sebagian orang, perubahan kecil dalam jumlah glukosa darah dapat mengubah reseptor rasa sakit di otak hingga memicu munculnya sakit kepala.

Turunnya kadar kafein

Untuk mereka yang terbiasa mengonsumsi kafein, turunnya kadar kafein dalam tubuh juga memicu sakit kepala saat puasa.

Sakit kepala akibat hal ini umumnya terjadi usai 18 jam puasa kafein. Ciri-cirinya mirip dengan sakit kepala akibat tegang atau stres.

Dehidrasi dan stres

Kurangnya cairan tubuh atau dehidrasi juga diklaim sebagai salah satu pemicu sakit kepala saat puasa. Sama halnya saat seseorang merasa tegang atau stres, maka dapat pula mengalami sakit kepala.

Dilansir dari Mayo Clinic, gejala dehidrasi yang dapat terlihat adalah bibir dan lidah kering, anak-anak tidak mengeluarkan air mata walau sedang menangis, frekuensi buang air kecil yang berjarak lama hingga berjam-jam, mata cekung, pipi cekung, lesu dan mudah marah. Warna urine berubah gelap, haus ekstrim, kelelahan, dan sakit kepala juga kebingungan.

Penyebab pasti dari sakit kepala saat puasa masih belum diketahui, sebab ada sejumlah faktor yang terlibat dan masing-masing individu memberikan reaksi yang berbeda. Bisa saja seseorang mengalami sakit kepala karena dehidrasi sementara orang lainnya tidak.

Pencegahan Sakit Kepala Saat Puasa

Pertama adalah dengan tidak melewatkan waktu sahur dan waktu berbuka puasa bagi umat Islam yang hendak menjalankan ibadah puasa tanpa sakit kepala.

Konsumsi makanan yang sehat, tinggi serat dan tidak tinggi karbohidrat dapat memberikan cadangan energi yang cukup disaat puasa sehingga tubuh tidak mengalami hipoglikemia atau turunnya kadar gula darah secara drastis.

Kedua, jika Anda rutin mengonsumsi kafein semisal kopi atau teh maka kurangi porsinya secara bertahap beberapa pekan sebelum bulan puasa. Ini untuk menjaga kadar kafein dalam darah tidak turun drastis saat berpuasa yang akan memicu pusing.

Ketiga, untuk menghindari dehidrasi maka pastikan asupan cairan untuk tubuh Anda cukup. 8 gelas per hari adalah saran umum kesehatan yang diberikan. Jika dehidrasi tidak terjadi maka sakit kepala juga dapat dihindari.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2021 atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yandri Daniel Damaledo