Menuju konten utama

Penyebab Keracunan Merkuri dan Cara Mengatasinya

Merkuri organik merupakan jenis yang paling sering ditemukan di lingkungan dan menjadi salah satu penyebab terjadinya keracunan pada manusia.

Penyebab Keracunan Merkuri dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Merkuri. foto/istockphoto

tirto.id - Merkuri merupakan salah satu jenis logam yang muncul secara alami di lingkungan dan memiliki beragam bentuk.

Merkuri di alam dapat ditemukan pada biji tambang, tanah, air, batuan hingga udara sebagai unsur senyawa organik dan anorganik.

Merkuri juga dapat ditemukan dalam makanan dan produk sehari-harinya seperti kerang laut, beberapa jenis ikan laut hingga kosmetik pemutih.

Rumah Sakit Umum Sarjito menyebutkan bahwa merkuri atau air raksa memiliki sifat yang sama dengan sifat kimia, yaitu mengikat protein, mudah menguap dan mengemisi atau melepaskan uap merkuri beracun walaupun pada suhu ruang.

Dilansir dari Departement of Environmental Conservation, terdapat 3 jenis merkuri yaitu merkuri cair, merkuri anorganik, dan merkuri organik.

Merkuri cair adalah bentuk paling umum yang memiliki warna keperakan. Sedangkan merkuri anorganik berwarna putih kecuali cinnabar yang memiliki warna merah.Jenis merkuri ini dapat masuk ke tubuh melalui mulut dan kulit.

Sementara, merkuri organik merupakan jenis yang paling sering ditemukan di lingkungan dan menjadi salah satu penyebab terjadinya keracunan pada manusia.

Hal ini sering terjadi secara alami karena logam tersebut bisa masuk ke tanah dan air. Kemudian berpengaruh kepada hewan seperti ikan dan kerang laut.

Oleh sebab itu, kasus keracunan merkuri biasanya terjadi setelah menyantap makanan yang berasal dari laut.

Beberapa ikan dan kerang laut yang mengandung merkuri di antaranya.

- Hiu

- Ikan todak

- Tuna bigeye

- Marlin

- Kerang hijau

Dilansir U.S. Food and Drug Administration, gejala yang ditimbulkan akibat keracunan merkuri organik di antaranya,

- Muncul seperti kegelisahan

- Depresi

- Cepat marah

- Mati rasa

- Rasa malu yang patologis

- Tremor

- Hingga terjadi masalah pada memori

Timbulnya gejala tersebut menjadi tanda toksitsitas akut. Pada umumnya gejala ini lebih mengacu pada efek neurologis atau masalah pada sistem saraf manusia.

Jika korban keracunan merkuri merupakan anak-anak dan bayi maka gejala yang timbul di antaranya.

- Akan mengalami beberapa keterlambatan seperti keterampilan motoric halus

- Keterlambatan perkembangan bicara dan bahasa

- Keterlambatan kesadaran visual

Cara mengatasi keracunan merkuri

Jika menunjukan gejala-gejala di atas, secepat mungkin untuk menghubungi dokter. Biasanya dokter akan bertanya mulai dari gejala, kapan mulainya, serta makanan apa yang dikonsumsi dan gaya hidup lainnya.

Selanjutnya akan di tes merkuri darah atau urin untuk dapat mengukur kadar merkuri yang ada di dalam tubuh.

Tidak ada obat bagi orang yang keracunan merkuri. Cara terbaik menghentikan paparan terhadap logam salah satunya adalah berhenti mengonsumsi makanan laut yang terpapar merkuri.

Serta menggantinya dengan mengonsumsi ikan berukuran kecil seperti tuna albacore, teri, ikan lele, ikan kerapu, ikan salmon, udang, kakap dengan dimakan sekali atau dua kali per minggu.

Jika keracunan merkuri disebabkan dari lingkungan tempat kerja, disarankan untuk mengambil keputusan dengan keluar dari pekerjaan atau menjauh dari area tersebut sehingga mencegah efek keracunan lebih parah.

Dilansir healthline, Apabila kadar merkuri dalam titik tertentu, dokter biasanya akan meminta untuk melakukan terapi khelasi dan meminum chelating agents yang merupakan obat untuk mengeluarkan dan membuang logam dari dalam tubuh.

Baca juga artikel terkait GEJALA KERACUNAN MERKURI atau tulisan lainnya dari Maria Nanda Ayu Saputri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Maria Nanda Ayu Saputri
Penulis: Maria Nanda Ayu Saputri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari