Menuju konten utama
Tips Kesehatan Bayi

Penyebab Kepala Bayi Peyang, Tanda-Tanda dan Cara Mengatasinya

Penyebab kepala bayi peyang umumnya terjadi karena terlalu sering berbaring telentang atau lama berbaring dengan kepala di satu sisi.

Penyebab Kepala Bayi Peyang, Tanda-Tanda dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi bayi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kepala bayi peyang berarti kepala bayi rata di belakang atau di satu sisi.

Paling sering, kepala peyang terjadi karena berbaring telentang atau berbaring dengan kepala ke satu sisi untuk waktu yang lama.

Terkadang dahi, pipi, atau telinga bayi mungkin sedikit terdorong ke depan di satu sisi.

Dalam bahasa medis, kondisi kepala bayi peyang disebut dengan flat head syndrome atau plagiocephaly.

Penyebab Kepala Bayi Peyang

Dikutip laman KidsHealth, penyebab paling umum dari kepala bayi yang peyang adalah posisi tidur bayi.

Bayi terlentang selama berjam-jam setiap hari, sehingga kepala terkadang mendatar di satu tempat.

Ini terjadi tidak hanya saat mereka tidur, tetapi juga saat berada di kursi mobil bayi, gendongan, kereta bayi, ayunan, dan kursi goyang.

Bayi prematur lebih cenderung memiliki kepala yang rata. Tengkorak mereka lebih lembut daripada bayi cukup bulan.

Mereka juga menghabiskan banyak waktu di punggung mereka tanpa dipindahkan atau dijemput karena kebutuhan medisnya, seperti tinggal di unit perawatan intensif neonatal (NICU).

Kepala bayi yang peyang bahkan bisa dimulai sebelum lahir jika ada tekanan pada tengkorak bayi dari panggul ibu atau kembarannya.

Faktanya, banyak bayi dari kelahiran kembar lahir dengan kepala yang memiliki beberapa bintik datar.

Flat head syndrome juga disebabkan oleh otot leher yang tegang yang membuat bayi sulit untuk memutar kepala. Kondisi leher ini disebut tortikolis.

Karena sulit untuk memutar kepalanya, bayi cenderung menjaga posisi kepalanya tetap sama saat berbaring. Hal ini dapat menyebabkan perataan. Kemudian, begitu kepala menjadi datar, tortikolis bisa menjadi lebih buruk.

Dibutuhkan banyak energi bagi bayi untuk memutar kepala. Jadi mereka yang mengalami perataan parah di satu sisi cenderung tetap berada di sisi itu, dan leher mereka menjadi kaku karena jarang digunakan.

Tanda & Gejala Kepala Bayi Peyang

Sindrom kepala rata biasanya mudah diperhatikan oleh orang tua, beberapa tanda dan gejala yang bisa diperhatikan antara lain:

  • Bagian belakang kepala bayi lebih rata di satu sisi.
  • Bayi biasanya memiliki lebih sedikit rambut di bagian kepala itu.
  • Saat melihat ke bawah ke kepala bayi, telinga di sisi yang rata mungkin terlihat terdorong ke depan.
  • Dalam kasus yang parah, dahi mungkin menonjol di sisi yang berlawanan dari perataan, dan mungkin terlihat tidak rata.
  • Jika tortikolis adalah penyebabnya, leher, rahang, dan wajah juga mungkin tidak rata.

Cara Mengatasi Kepala Bayi Peyang (Plagiocephaly)

Semua kondisi plagiocephaly memang tidak dapat dicegah, tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko beberapa jenis plagiocephaly posisional pada anak Anda.

Berikut beberapa cara yang dimaksud menurut situs Healthline:

1. Ubah posisi tidur bayi Anda secara konsisten (satu hari menghadapkan kepala ke kiri, yang lain ke kanan, dan seterusnya). Namun, kecuali jika diarahkan oleh dokter bayi, selalu letakkan bayi Anda tidur telentang.

2. Beri bayi waktu untuk tidak tidur telentang atau menghadap ke satu sisi. Mulailah dengan tiga sampai lima menit satu sesi, dua sampai tiga kali sehari, segera setelah Anda membawa bayi pulang dari rumah sakit atau dalam beberapa hari setelah lahir. Lakukan hingga total 40 hingga 60 menit waktu per hari.

Bila bisa, pegang bayi Anda dengan tegak alih-alih menempatkannya di tempat tidur bayi, kursi mobil, atau ayunan bayi.

3. Ubah posisi menyusui. Misalnya, jika Anda memberi susu botol kepada bayi saat mereka berada di lengan kanan, pindahkan atau beralihlah ke posisi kiri.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Yantina Debora