Menuju konten utama

Penyebab & Gejala TTN yang Dialami Anak Kelima Zaskia Adya Mecca

Penyebab Transient Tachypnea of the Newborn (TTN), penyakit yang diderita anak kelima Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo.

Penyebab & Gejala TTN yang Dialami Anak Kelima Zaskia Adya Mecca
Ilustrasi Transient Tachypnea of the Newborn (TTN). foto/istockphoto

tirto.id - Anak kelima Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo mendapatkan perawatan khusus setelah lahir karena menderita Transient Tachypnea of the Newborn (TTN).

Bayi yang diberi nama Bhaj Kama tersebut mengalami masalah kesehatan yang membuatnya harus mendapatkan perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) sebagaimana dijelaskan Zaskia melalui akun sosial medianya.

“Baru pertama kali setelah melahirkan terpisah sama baby-nya. Tadi ketemu sebentar cuman ketika IMD sebentar, sekarang dia harus pasang alat bantu napas mnimal 48 jam sedangkan aku pasca cecar belum bisa bangun dari kasur buat samper dan nemenin @bhajkama,” tulisnya dalam keterangan foto yang ia unggah.

Selanjutnya, perempuan berusia 32 tahun tersebut menuliskan bahwa anak terakhirnya tersebut menderita Transient Tachypnea of the Newborn (TTN).

Penyebab Transient Tachypnea of the Newborn (TTN)

Mengutip Healthline, Transient Tachypnea of the Newborn (TTN) juga disebut dengan paru-paru basah pada bayi baru lahir. Kondisi ini disebabkan oleh cairan ketuban tidak segera keluar dari paru-paru dengan cepat.

Cairan ketuban mengelilingi bayi dalam rahim dan menjadi bantalan untuk melindungi bayi dari cedera. Dengan adanya cairan ketuban tersebut, bayi di dalam perut senantiasa merasa hangat dan membantu suhu tetap stabil.

Ketika melahirkan, tubuh bayi akan melepaskan bahan kimia untuk membantu paru-paru mereka mengeluarkan cairan ditambah dengan adanya tekanan dari saluran lahir pada dada bayi.

Setelah lahir, bayi akan batuk dan udara mengisi paru-paru mereka. Saat itulah, cairan ketuban yang tersisa di paru-paru akan keluar,

Akan tetapi, bayi dengan kondisi takipnea transien tidak mampu mengeluarkan cairan tersebut secepat yang seharusnya. Akibatnya, paru-paru bayi akan kesulitan berfungsi dengan baik.

Sementara itu, gejala takipnea transien akan berbeda pada setiap anak yang baru lahir. Namun, beberapa gejala umum dari kondisi tersebut antara lain:

  • Pernapasan cepat, lebih dari 60 napas per menit
  • Bernapas dengan tenaga, termasuk mendengus dan mengerang
  • Lubang hidung melebar
  • Kulit kebiruan
  • Penampilan dada yang tenggelam di bawah tulang rusuk atau retraksi

Cara Mengatasi Transient Tachypnea of the Newborn (TTN)

Lantas, bagaimana cara mengatasi bayi dengan TTN?

Pada umumnya, bayi dengan kondisi TTN akan masuk ke unit perawatan intensif bayi baru lahir atau NICU.

Di sana, dokter akan memeriksa detak jantung, pernapasan, dan level oksigen untuk memastikan napas si kecil tidak menurun dan oksigen dalam kadar yang normal.

Mengutip Kids Health, bayi akan dipasang dengan alat bantu pernapasan melalui hidung.

Sementara jika bayi masih terlihat tersiksa meskipun telah dipasangi alat bantu pernapasan, dokter akan melakukan tindak lanjut dengan melakukan tekanan udara positif secara terus-menerus (CPAP).

Di sisi lain, infus juga akan dipasang untuk menjaga asupan nutrisi yang dibutuhkan bayi baru lahir. Bayi dengan masalah pernapasan akan kesulitan menelan atau menyedot ASI sembari bernapas secara bersamaan.

Konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan untuk memastikan keamanan si kecil saat akan menyusui.

Baca juga artikel terkait PENYAKIT LANGKA atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno