Menuju konten utama

Penyebab Bentrok Petani Tebu di Jawa Barat yang Tewaskan 2 Orang

Kapolres Indramayu Lukman mengatakan 10 orang yang ditangkap polisi merupakan pentolan FKAMIS.

Penyebab Bentrok Petani Tebu di Jawa Barat yang Tewaskan 2 Orang
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago. ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

tirto.id - Polres Indramayu, Jawa Barat menangkap total 20 orang terkait bentrokan berdarah yang menyebabkan dua petani meninggal dunia. Namun, polisi belum menetapkan tersangka terkait kasus tersebut.

"Polres Indramayu sudah mengamankan 20 orang untuk dilakukan pemeriksaan guna mencari penyebab adanya perkelahian itu," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago, di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (5/10/2021).

Sementara itu, Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif mengatakan, pihaknya sebelumnya menangkap 10 orang yang diduga sebagai provokator terkait bentrokan berdarah di lahan tebu.

"Yang kami amankan ada 10 orang mereka merupakan pentolan dari gerombolan FKAMIS," kata Lukman, di Indramayu, Senin (4/10/2021).

Lukman mengatakan 10 orang yang ditangkap salah satunya merupakan ketua dari FKAMIS, karena mereka diduga kuat menjadi provokator dalam bentrokan berdarah yang mengakibatkan dua petani penggarap meninggal dunia.

Menurut dia, sengketa lahan tebu terutama di sekitar Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, sudah terjadi sejak lama. FKAMIS (Forum Komunikasi Indramayu Selatan), diduga sering menghasut para petani.

Selain itu, kata dia, mereka juga dinilai sering mengintimidasi para petani penggarap yang bermitra dengan Perusahaan Gula (PG) Jatitujuh.

"Mereka mengintimidasi para petani yang bermitra dengan PG Jatitujuh. Karena mereka ini ingin menguasai lahan," Kata Lukman.

Lukman menambahkan selain menangkap 10 orang yang merupakan pentolan FKAMIS, Polres Indramayu juga mengamankan para petani penggarap untuk dimintai keterangan.

Sementara untuk dua korban meninggal dunia itu dikarenakan mendapatkan beberapa sabetan senjata tajam.

"Untuk situasi saat ini kondusif, kita tegakan tindak pidana yang dilakukan oleh gerombolan preman itu," katanya.

Baca juga artikel terkait BENTROK PETANI TEBU

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Abdul Aziz