Menuju konten utama

Penyebab Banjir, Cara Mencegahnya dan Tindakan yang Harus Dilakukan

Penyebab banjir, cara mencegah banjir, dan tindakan yang perlu dilakukan saat banjir.

Penyebab Banjir, Cara Mencegahnya dan Tindakan yang Harus Dilakukan
Seorang anak bermain pancing di depan rumah yang terendam banjir di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Sabtu (20/2/2021). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa.

tirto.id - Saat terjadi hujan, seharusnya air hujan yang turun dapat diserap oleh tanah.

Selebihnya, air hujan akan mengalir melalui saluran air, seperti selokan, kanal, ataupun sungai. Kemudian, air hujan akan mengalir ke tempat penampungan atau laut.

Akan tetapi, pada saat-saat tertentu hujan dapat turun dengan sangat deras. Sehingga, berpotensi menyebabkan asupan air hujan yang sangat banyak.

Jika tidak ada daerah serapan yang mumpuni, akibatnya saluran-saluran air tidak dapat menampung air berlebih. Kemudian, air hujan akan meluap ke daratan.

Fenomena meluap, menggenang, dan mengalirnya air ke daratan inilah yang disebut dengan banjir ataupun air bah.

Penyebab Banjir

Akibat dari terjadinya banjir, dapat disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari sebab alamiah, hingga sebab ulah manusia.

Pada sebab alamiah, berarti banjir terjadi sebagaimana mestinya. Sehingga, cenderung sulit untuk dihindari.

Sementara penyebab banjir ulah manusia, merupakan penyebab yang dipicu oleh perbuatan manusia sendiri. Pada hakekatnya, penyebab tersebut masih dapat ditanggulangi.

Jika pun tidak, penyebab banjir ulah manusia dapat merepresentasikan sikap tidak bertanggung jawab, dan tidak mencintai alam.

1. Sebab alamiah

SUNGAI SERAYU MELUAP

Foto udara aliran Sungai Serayu yang meluap dan merendam permukiman, area persawahan dan sejumlah ruas jalan di Desa Pegalongan, Patikraja, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (3/12/2020). ANTARAFOTO/Idhad Zakaria/wsj.

Menurut bacaan Bersahabat dengan Bencana Alam yang ditulis oleh Handayaningsih, banjir sebab alamiah berarti banjir yang disebabkan karena peristiwa alam.

Peristiwa alam tersebut seperti curah hujan yang tinggi. Terjadinya curah hujan yang tinggi, berakibat pada peningkatan jumlah air.

Kemudian, air yang berlebihan akan meluap dan menggenang. Hal itulah yang kemudian menyebabkan terjadinya banjir.

Tidak hanya curah hujan yang tinggi, sebab alamiah juga disebabkan karena erosi atau rusaknya tanah di daerah gunung. Erosi berpotensi menyebabkan menurunnya daya serap tanah.

Jika demikian, maka air hujan dalam jumlah banyak akan langsung mengalir ke daerah yang lebih rendah dengan lebih cepat. Kemudian, terjadilah banjir bandang.

Wilayah hilir akan lebih mudah menjadi sasaran banjir bandang. Terjadinya banjir juga semakin besar kemungkinannya jika, posisi wilayah yang satu dengan yang lainnya tidak merata atau lebih tinggi dari wilayah lainnya

Selain itu, banjir juga dapat disebabkan oleh peristiwa gravitasi bulan atau matahari sehingga menyebabkan naiknya air laut ke daratan.

Pasalnya, gravitasi bulan ataupun matahari berpotensi menyebabkan permukaan air laut tertarik naik dan melembung ke daratan. Peristiwa ini disebut pasang.

Apabila peristiwa tersebut terjadi di pesisir pantai, maka dapat menyebabkan banjir rob.

2. Sebab Ulah Manusia

BANJIR DI DEPOK

Warga bersantai menggunakan pelampung saat banjir di kawasan Perempatan Mampang, Depok, Jawa Barat, Jumat (19/2/2021). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.

Manusia yang tidak bertanggung jawab kepada alam, kemungkinan besar akan menjadi penyebab terjadinya kerusakan lingkungan.

Lantas atas ulahnya, manusia akan menerima kerusakan-kerusakan itu di kemudian hari.

Ulah manusia tersebut yang pertama, penggundulan tanah. Penggundulan tanah dengan cara menebang pohon sembarangan berpotensi menyebabkan hutan menjadi gundul dan erosi.

Tidak hanya menjadi penyebab alamiah terjadinya banjir, erosi tanah juga dapat mengakibatkan rendahnya daya serap tanah.

Kedua, manusia merusak Daerah Aliran Sungai (DAS). Rusaknya DAS dapat meniadakan wadah berkumpulnya air hujan melalui sungai. Jika demikian, maka aliran air dapat tersendat dan meluap.

Ketiga, manusia mengalihkan daerah terbuka hijau menjadi bangunan penuh beton dan jalan beraspal. Bangunan beton dan aspal berpotensi membuat absennya daya serap air. Kemudian, air akan menggenang dan terjadilah banjir.

Ulah lainnya dari manusia yang paling umum terjadi adalah membuang sampah sembarangan. Membuang sampah sembarangan berpotensi menyebabkan tersumbatnya saluran air.

Cara Mencegah Banjir

TANAM POHON PINGGIR LAUT

Nelayan menanam pohon cemara di Pantai Satelit, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (29/4/2018). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Dilansir dari Bahan Ajar, dan Mitigasi milik Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) pencegahan dan penanganan banjir dapat dilakukan dengan cara:

    • Membuat saluran air.
    • Membuang sampah pada tempatnya.
    • Membersihkan saluran air.
    • Membuat bendungan.
    • Menanam pohon.
    • Melestarikan hutan.
    • Membuat lubang biopori.
    • Membuat sumur.
    • Mengeruk sungai.
    • Membuat paving tone.

Tindakan yang Harus Dilakukan Saat Banjir

Dikutip dari laman resmi Badan Penanggulangan Bencana Derah Kab. Karanganyar, terdapat empat hal yang harus dilakukan saat banjir, yakni:

  1. Mematikan listrik.
  2. Mengungsi ke daerah aman.
  3. Jangan berjalan dekat saluran air.
  4. Hubungi instansi yang berhubungan dengan penanggulangan bencana.

Baca juga artikel terkait PENYEBAB BANJIR atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dhita Koesno