Menuju konten utama

Penyandang Dana Terduga Teroris Abu Hamzah Seorang Pegawai Swasta

Polisi masih memeriksa seorang pegawai swasta yang diduga sebagai penyandang dana terduga teroris di Sibolga, Sumater Utara.

Penyandang Dana Terduga Teroris Abu Hamzah Seorang Pegawai Swasta
Anggota Polres Tasikmalaya Kota berjaga saat penggeledahan di rumah terduga jaringan teroris di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (3/8/2018). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

tirto.id - Densus 88 Antiteror Mabes Polri masih memeriksa terduga teroris jaringan Tanjung Balai, Malik. Ia berperan sebagai penyandang dana untuk terduga teroris Abu Hamzah yang ditangkap di Sibolga, Sumatera Utara.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Malik seorang pegawai swasta.

"Yang bersangkutan ialah pegawai swasta di Sibolga, apa pekerjaannya masih didalami pemeriksaan oleh tim," kata dia di Mabes Polri, Senin (18/3/2019).

Malik merupakan satu jaringan dengan Roslina alias Syuhama, perempuan yang hendak dinikahi oleh Abu Hamzah dan akan dijadikan pelaksana amaliyah atau teror.

Dedi melanjutkan Malik bersama tujuh terduga teroris lainnya sedang diperiksa aparat Densus 88 untuk mengetahui keterlibatan satu sama lain, komunikasi, aliran dana dan rencana amaliyah.

Tujuh orang lainnya yakni Asmar Husen alias Abu Hamzah, Azmil Khair alias Ameng, Zulkarnaen Panggabean alias Ogek, Roslina alias Syuhama, Putera Syuhada alias Rinto, dan Yuliati Sri Rahayuningrum alias Khodijah.

Sementara itu, polisi juga masih mencari tahu usaha Ameng sebab lelaki itu berwiraswasta untuk turut mendanai Abu Hamzah.

"Duit dari usaha dia sebagai wiraswasta, tim masih mendalami hal tersebut," sambung Dedi.

Densus 88 juga masih mengejar satu orang yang tergabung dalam jaringan Sibolga, yakni Syaefuddin Hidayat. Polisi menduga berperan Syaefuddin mengunggah video ancaman terhadap anggota Polri di media sosial.

Syaefuddin mengunggah video karena disuruh oleh terduga teroris, Yuliati Sri Rahayuningrum alias Khodijah yang diringkus polisi, Kamis (14/3/2019) sekitar pukul 16.00 WIB di Klaten, Jawa Tengah.

Yuliati juga berperan sebagai inisiator untuk melakukan aksi teror di Pulau Jawa, ia mengajak Syaefuddin, Abu Hamzah, dan Putera Syuhada.

Baca juga artikel terkait KASUS TERORISME atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali