Menuju konten utama

Penyakit Ebola: Penyebab dan Cara Mencegah Penularannya

Virus Ebola menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah di dalam tubuh hingga berakibat pendarahan internal.

Penyakit Ebola: Penyebab dan Cara Mencegah Penularannya
Ilustrasi Virus Ebola. foto/istockphoto

tirto.id - Virus Ebola yang pernah mewabah di Afrika Barat pada 2014-2016 dilaporkan kembali ditemukan di Republik Demokratik Kongo pada Senin (1/6/2020) lalu. Virus tersebut dengan cepat menular dan seringkali berakibat fatal apabila tidak diobati dengan cepat.

Pemerintah Republik Demokratik Kongo melaporkan adanya infeksi virus tersebut di zona kesehatan Wangata, Mbandaka, di Provinsi Equateur.

Informasi awal menyebutkan bahwa enam kasus Ebola terdeteksi di Wangata. Saat ini, Republik Demokratik Kongo juga tengah melawan penularan COVID-19 dan wabah campak terbesar di dunia.

Penyakit Virus Ebola (PVE) pertama kali ditemukan pada 1976 dalam dua wabah serentak yaitu satu tempat di Nzara, Sudan Selatan, dan yang lainnya berada di Yambuku, Republik Demokratik Kongo.

WebMD menuliskan bahwa pada tahap awal terinfeksi orang dapat merasakan seperti terkena flu. Gejala muncul setelah masa inkubasi virus yakni antara 2 hingga 21 hari, dengan ciri-ciri:

- Demam tinggi

- Pusing

- Sakit pada sendi-sendi tubuh

- Lemas

- Sakit perut

- Sakit tenggorokan

- Tubuh lemas

Setiap orang yang terinfeksi dapat memiliki gejala yang lebih buruk seperti pendarahan melalui hidung, telinga, atau mata.

Selain itu, orang yang terinfeksi juga dapat mengalami muntah, diare, hingga bintik-bintik pada kulit.

Cara Penularan Ebola

Melansir Johns Hopkins Medicine, virus Ebola menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah di dalam tubuh hingga berakibat pendarahan internal. Selain itu, virus ini juga dapat menyebabkan kerusakan jaringan.

Virus Ebola memiliki lima spesies yang berbeda, dan menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh termasuk darah, air liur, keringat, air mata, lendir, muntah, hingga ASI, dari orang yang terinfeksi.

Di sisi lain, virus ini juga dapat ditularkan melalui benda-benda yang telah terkontaminasi dengan cairan-cairan tubuh orang yang terinfeksi tersebut.

Disebutkan dalam Mayo Clinic, penyakit virus Ebola tidak menular melalui udara. Orang juga tidak dapat tertular hanya dengan berada di dekat orang yang terinfeksi virus tersebut.

Virus ini berbeda dengan virus yang menyebabkan penyakit pernapasan, yang menyebar melalui partikel udara.

Virus ini ditularkan dari hewan liar ke manusia, dan dapat menyebar dalam populasi manusia melalui penularan manusia ke manusia.

WHO melaporkan dalam situsnya bahwa kelelawar buah dari keluarga Pteropodidae diperkirakan menjadi inang alami virus Ebola.

Ebola dari hewan dapat ditularkan ke manusia melalui kontak dekat dengan darah, sekresi hewan, organ, atau cairan tubuh lainnya dari hewan yang terinfeksi.

Beberapa hewan yang dilaporkan dapat menjadi perantara penularan virus antara lain kelelawar buah, simpanse, gorila, monyet, kijang hutan atau landak.

Cara Mencegah Penularan Ebola

WebMD menuliskan bahwa salah satu cara untuk terhindar dari penularan virus Ebola adalah dengan menghindari bepergian menuju wilayah yang terkontaminasi virus tersebut.

Apabila Anda berada di wilayah tersebut, Anda harus menghindari kontak langsung dengan binatang-binatang yang dapat menjadi media penularan virus.

Food and Drugs Administration Amerika Serikat disebutkan CDC telah menyetujui vaksin Ebola rVSV-ZEBOV atau dikenal dengan Erbevo pada 19 Desember 2019 lalu.

Vaksin ini dapat digunakan secara aman dan protektif terhadap satu spesies dari virus Ebola yakni Zaire. Selain itu, hingga kini vaksin lain untuk virus Ebola sedang dalam perkembangan.

Untuk mencegah penularan virus Ebola, Anda dapat mengikuti langkah yang dibagikan oleh BBC berikut ini:

1. Mencuci tangan dengan air dan sabun

Disarankan untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air bersih. Setelah itu, keringkan kembali tangan dengan menggunakan handuk, atau tisu.

Akan tetapi, hal ini dapat sulit untuk dilakukan secara rutin di daerah kumuh atau pedesaan yang tidak ada akses baik menuju air bersih.

Sementara itu, hindari berjabat tangan seperti yang diungkapkan Dr Unni Krishnan dari Plan International. Hal ini disebabkan virus Ebola yang dapat menyebar dengan cepat ketika orang-orang saling bersentuhan dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.

2. Jangan menyentuh sembarangan

Jika Anda mencurigai seseorang terinfeksi Ebola, maka hal yang baik untuk mencegah penularan adalah dengan tidak menyentuh mereka. Dukung pasien yang terinfeksi virus tersebut untuk memeriksakan diri ke rumah sakit dengan sesegera mungkin untuk menghindari keparahan penyakit.

Disarankan juga untuk tidak menyentuh pakaian atau seprai pasien Ebola, bahkan Medecins Sans Frontieres menyarankan agar seprai dan kasur tersebut dibakar.

3. Hindari menyentuh orang yang mati akibat Ebola

Jika Anda berpikir seseorang telah meninggal karena Ebola, maka jangan menyentuh tubuh mereka, bahkan jika hal tersebut merupakan bagian dari upacara pemakaman.

Ketika seseorang meninggal, Anda masih bisa tertular virus Ebola dari tubuhnya karena cairan tubuh. Bahkan, cairan dari orang yang telah meninggal lebih menular daripada orang yang sakit.

4. Hindari daging hewan liar

Hindari berburu, menyentuh, dan memakan daging hewan liar seperti kelelawar, monyet, dan simpanse. Para ilmuwan percaya bahwa virus Ebola menular pertama kali karena kegiatan tersebut. Pastikan semua makanan dimasak dengan benar.

5. Jangan panik

Menyebarkan rumor bisa jadi akan meningkatkan rasa takut. Sementara itu, jangan takut pula pada petugas kesehatan karena mereka ada di sana untuk membantu memulihkan kesehatan Anda.

“Pencegahan adalah cara terbaik untuk virus Ebola, jadi hentikan desas-desus dan jangan panic, dapat menjadi cara untuk mengurangi penderitaan dan menyelamatkan hidup,” kata Dr. Krishnan.

Baca juga artikel terkait EBOLA atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari