Menuju konten utama
Menkeu Sri Mulyani:

Penurunan Harga Minyak Dunia Bikin Penerimaan Pajak Tertekan

Sri Mulyani memperkirakan penerimaan negara akan terpukul akibat penurunan harga minyak dunia di kisaran 30 dolar AS per barel.

Penurunan Harga Minyak Dunia Bikin Penerimaan Pajak Tertekan
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (tengah) menyampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan penerimaan negara akan terpukul akibat penurunan harga minyak dunia di kisaran 30 dolar AS per barel. Ia mengatakan penurunan harga minyak ini dipastikan akan berdampak juga pada harga komoditas lainnya.

“Di sisi lain, penerimaan kita utamanya dari sisi migas maupun penerimaan pajak yang lain pasti nanti akan juga mengalami tekanan kalau dari sisi komoditas harganya turun,” ucap Sri Mulyani kepada wartawan saat ditemui di Istana Negara, Senin (9/3/2020).

Dilansir dari Reuters, harga minyak berjangka jenis Brent sempat anjlok ke level 31,02 dolar AS per barel minyak yang merupakan level terendah sejak 12 Februari 2016. Minyak US West Texas Intermediate (WTI) juga sempat menyentuh level 30 dolar AS per barel minyak, yang merupakan level terendah sejak 22 Februari 2016.

Anjloknya harga minyak ini disebabkan karena gagalnya pencapaian kesepakatan antara Rusia dan Arab Saudi.

Menurut Sri Mulyani dinamika antara negara Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan Non OPEC telah menyebabkan harga minyak turun sangat drastis dalam dua hari terakhir.

Di sisi lain ada peran penurunan permintaan minyak yang juga sudah menimbulkan tekanan pada harga komoditas ini. Sebabnya, wabah virus Corona atau Covid-19 yang memukul aktivitas ekonomi sejumlah negara terutama Cina.

Gara-gara penurunan penerimaan ini Sri Mulyani bahkan memperkirakan defisit APBN berpotensi melebar ke angka 2,5 persen atau hanya selisih 0,5 persen dari batas defisit 3 persen dari PDB.

“Tadi kan saya sudah bilang, (range pelebaran defisit) 2,2 persen sampai 2,5 persen. Kita akan lihat, karena seperti saya katakan, ada dinamika harga minyak, dinamika pelemahan perekonomian,” ucap Sri Mulyani.

Baca juga artikel terkait HARGA MINYAK DUNIA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz