Menuju konten utama

Penunjukan Maruli, CIDE: Bukti Pengaruh Kedekatan dengan Presiden

Penunjukan Maruli sebagai Pangkostrad disebut ada pengaruh kedekatan dengan Presiden, mengingat menantu Luhut itu pernah menjabat sebagai danpaspampres.

Penunjukan Maruli, CIDE: Bukti Pengaruh Kedekatan dengan Presiden
Maruli Simanjuntak. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.

tirto.id - Penunjukan Pangdam Udayana Mayjen Maruli Simanjuntak sebagai Pangkostrad semakin menguatkan peran serta Presiden Jokowi dalam penunjukkan jabatan-jabatan strategis di TNI. Peneliti Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas mengakui bahwa penunjukan Maruli sebagai Pangkostrad dan Pangdam Siliwangi Mayjen Agus Subiyanto sebagai Wakasad membuktikan ada pengaruh Jokowi, mengingat keduanya adalah mantan Danpaspampres.

"Fenomena ‘president’s men’ menjabat pos strategis juga bukan hal baru. Dan memang riwayat penugasan pada pos yang bersinggungan langsung dengan presiden memang sudah sejak lama menjadi salah satu ‘jalur’ promosi di tubuh militer," kata Anton kepada Tirto, Sabtu (22/1/2022).

Anton mencontohkan, Pada era Presiden Suharto misalnya, Panglima ABRI pernah dijabat oleh mantan ajudan presiden yakni Try Sutrisno dan Wiranto. Try Sutrisno justru sampai menjabat posisi Wakil Presiden RI.

Hal serupa di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada era SBY di tahun 2008 pos jabatan Pangkostrad sempat diisi Erwin Sudjono dan Danjen Kopassus dipegang Pramono Edhi Wibowo. Erwin dan Pramono adalah ipar SBY.

"Walaupun demikian, tentu saja riwayat kedekatan dengan presiden tidak dapat memberikan garansi penuh bahwa sosok tersebut dapat menduduki jabatan bintang empat," kata Anton.

Akan tetapi, dari segi kapasitas penunjukan Maruli sebagai Pangkostrad adalah hal wajar. Ia beralasan, Maruli merupakan Pangdam Udayana dan berkualifikasi prajurit tempur Kopassus.

"Jika merujuk pada pola riwayat karir 20 perwira tinggi yang menjabat posisi Pangkostrad sejak era reformasi, maka rekam jejak Maruli memiliki kesamaan kecenderungan yakni pernah menjabat Panglima Kodam, memiliki jejak kualifikasi satuan tempur Kopassus dan berasal dari lulusan akademi militer yang lebih muda dari pejabat pendahulu," kata Anton.

Selain menyoroti soal Maruli, Agus dan President's man, Anton juga menyoroti hal lain. Ia pun memandang mutasi kali ini membuktikan semakin gemuknya TNI. Ia menyorot soal keberadaan pos baru seperti Komando Armada TNI AL, Komando Operasi Udara Nasional TNI AU, Pusat Psikologi TNI, Pusat Pengadaan TNI dan Pusat Reformasi Birokrasi TNI.

"Pemekaran struktur TNI memang tidak bisa dilepaskan dari konsekuensi perubahan organisasi TNI yang tertuang dalam Perpres No. 66 tahun 2019 tentang Susunan Organisasi TNI," kata Anton.

Di sisi lain, mutasi ini juga menyoroti soal regenerasi tubuh TNI lewat promosi bintang tiga Pangdam Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa (Akmil 1990) sebagai Panglima Kogabwilhan III termasuk Agus. Menurut Anton, hai ini menandakan sudah mulai ada regenerasi di tubuh TNI AD. Sebelumnya, regenerasi sempat terganggu karena banyak prajurit non-job.

"Untuk itu, pergerakan regenerasi ini tentu saja harus disertai dengan penataan kebijakan pensiun yang lebih baik. Mau tidak mau, kebijakan ‘resign by design’ harus disiapkan. Hal ini tentu saja harus mencakup penerapan program Masa Persiapan Pensiun secara konsisten," kata Anton. Ia menambahkan, "Perbaikan kebijakan ini krusial karena jika ini alpa maka fenomena penumpukan perwira akan semakin parah".

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa resmi menetapkan sejumlah pejabat bintang 3, Jumat (21/1/2022) malam. Andika menunjuk Pangdam Udayana Mayjen Maruli Simanjuntak sebagai Pangkostrad. Selain Maruli, Andika menunjuk Pangdam Kasuari Mayjen I Nyoman Cantiasa sebagai Pangkogabwilhan III, Danpushidrosal Laksdya TNI Agung Prasetiawan sebagai Pangkoarmada dan Komandan Jenderal Akademi TNI Marsdya TNI Andyawan Martono sebagai Pangkoopsudnas.

Pengangkatan mereka berlaku setelah Andika menandatangani Surat Keputusan Jabatan 328 Perwira Tinggi TNI melalui Keputusan nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI.

"Dari 328 Perwira Tinggi TNI yang mendapatkan jabatan baru tersebut, 28 diantara-nya masuk kedalam jabatan satuan2 baru TNI (diamanatkan dalam Perpres no. 66 tahun 2019 tentang Susunan Organisasi TNI) seperti Komando Armada TNI AL, Komando Operasi Udara Nasional TNI AU, Pusat Psikologi TNI, Pusat Pengadaan TNI dan Pusat Reformasi Birokrasi TNI," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Prantara Santosa dalam keterangan, Sabtu (22/1/2022).

Baca juga artikel terkait PANGKOSTRAD atau tulisan lainnya

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher & Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri