Menuju konten utama

Penumpang GA-502 Sudah Diberangkatkan dengan Pesawat Berbeda

Pesawat GA-502 kembali ke Bandara Soekarno Hatta karena ada tercium bau asap di bagian kargo dan penumpang dialihkan ke pesawat lain.

Penumpang GA-502 Sudah Diberangkatkan dengan Pesawat Berbeda
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. FOTO/Wikicommon Images.

tirto.id - Penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-502 rute Jakarta-Pontianak mengalami Return to Base/RTB (kembali ke bandara) pada Senin (3/12/2018) pagi tadi. Penumpang sempat diturunkan di Bandara Soekarno Hatta untuk kemudian diberangkatkan dengan pesawat berbeda.

Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengkonfirmasi bahwa pesawat yang dijadwalkan berangkat dari Bandara Soekarno Hatta pukul 08.15 WIB tersebut mengalami Return to Base. Pesawat ini seharusnya dijadwalkan tiba di Bandar Udara Supadio, Pontianak pada pukul 10.05 WIB.

"Betul tadi GA-502 RTB. Setelah itu pesawat diberangkatkan dengan pesawat pengganti. Take off pukul 11.30 WIB," ujarnya ketika dihubungi Tirto.

Sebelumnya GA-502 terpaksa putar arah setelah mengalami kendala teknis di udara. "Ketika pesawat itu di atas, ada panel alarm di daerah kokpit yang menyampaikan perlu pemeriksaan lebih lanjut," ujar Ikhsan.

Sehingga, menurutnya, pesawat perlu kembali ke Bandara Soekarno-Hatta untuk keamanan dan tidak menyalahi prosedur.

Ikhsan menjelaskan terkait kabar bahwa ada asap di dalam kabin pesawat saat masih di udara, setelah ada pemeriksaan tidak ada asap masuk ke dalam kabin.

“Saat di atas tidak ada asap, tapi tercium bau asap di kabin, kita curigai di wilayah kargo,” ujarnya.

Hingga saat ini, pihak Garuda Indonesia masih menyelidiki mengenai kargo pesawat yang menimbulkan asap tersebut.

Saat ditanya mengenai pesawat laik terbang sebelum take off, Ikhsan menegaskan bahwa tidak ada masalah dan pesawat dinyatakan laik terbang.

“Sebelum take off, pesawat laik terbang, tapi begitu di atas ada alarm itu,” tegasnya.

Baca juga artikel terkait GARUDA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri