Menuju konten utama

Penularan Corona via Transmisi Udara, Isolasi Mandiri Dikaji Ulang

Epidemiolog UI Pandu Riono meminta pemerintah mengkaji ulang kebijakan isolasi mandiri usai WHO menyatakan penularan COVID-19 bisa lewat udara di ruang tertutup.

Penularan Corona via Transmisi Udara, Isolasi Mandiri Dikaji Ulang
Sejumlah pengunjung mengikuti prosedur jaga jarak fisik dan diperiksa suhu tubuhnya sebelum memasuki sebuah toko di mal, Padang, Sumatera Barat, Rabu (20/5/2020). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra.

tirto.id - Epidemiolog UI Pandu Riono meminta pemerintah mengkaji ulang kebijakan isolasi mandiri. Hal tersebut berkaitan dengan temuan WHO bahwa COVID-19 bisa menyebar lewat transmisi udara atau aerosol transmission.

Dalam diskusi Polemik Sindo Trijaya, Sabtu (11/7/2020), Pandu mengatakan, pernyataan WHO tentang Covid-19 bisa menular lewat udara semakin menguatkan agar masyarakat menggunakan masker di dalam maupun luar ruangan. Hal ini juga menjawab alasan ada penyebaran COVID-19 di tempat kebugaran beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, masyarakat harus lebih waspada saat beraktivitas di dalam ruangan tertutup dan memperhatikan pergantian udara.

"Kita harus waspadai bahwa di dalam ruang tertutup itu resikonya lebih tinggi dibandingkan di ruang terbuka," kata Pandu, Sabtu (11/7/2020).

Pandu meminta agar semua pihak memeriksa kembali ventilasi mereka. Sebab, mereka harus menjaga sirkulasi udara agar tetap baik sehingga virus tidak mengendap di dalam ruangan, termasuk di ruang sidang DPR.

Selain itu, evaluasi tidak hanya di tempat umum, tetapi juga di rumah pribadi. Sebab, satu rumah bisa terpapar COVID-19, apalagi menggunakan air conditioner (AC).

"Kalau tempat tinggal pribadi close, semuanya pakai pendingin dan tidak ada ventilasi kalau satu anggota keluarga kena ya bisa satu keluarga kena," kata Pandu.

Oleh karena itu, Pandu menyarankan agar pemerintah mengkaji ulang kebijakan isolasi mandiri. Ia mengingatkan ada satu keluarga terinfeksi COVID-19 akibat berada di rumah sehingga kebijakan isolasi mandiri perlu dibahas lebih lanjut.

"Isolasi mandiri dalam keluarga itu ternyata berisiko sekali. Beberapa kasus, ada anggota keluarga satu kena, satu keluarga terinfeksi semua, ada keluarga dokter juga," kata Pandu.

"Kita harus mengevaluasi kembalilah isolasi mandiri di dalam suatu rumah di dalam rumah ya yang rumah mereka sendiri itu yang tidak memenuhi syarat. Walaupun besar tapi mereka menggunakan air conditioner atau mesin pendingin ini yang menurut saya tetap berisiko. Sebaiknya ya kita pindahkan ke tempat lain dan tidak menularkan pada anggota keluarga yang lain," tutur Pandu.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri