Menuju konten utama

Pentingnya Menjaga Tekanan Ban Mobil Tetap Ideal

Tekanan ban yang tidak tepat bisa berbahaya bagi pengendara.

Ilustrasi ban mobil. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Merawat ban mobil sama dengan merawat mobil itu sendiri. Tanpa ban, mobil akan sulit bergerak. Fungsinya yang vital membuat ban membutuhkan perhatian khusus dari pemiliknya.

Benda berbahan dasar karet ini umumnya diisi dengan udara yang dikompres ke dalamnya. Selain itu, tak jarang pula produsen ban yang mengisi produknya dengan nitrogen, atau mencampurkan keduanya.

Ban mobil menyimpan tekanan udara/nitrogen di dalamnya. Tekanan yang tepat dapat memberikan kendali yang optimal pada mobil. Tekanan ban yang ideal dapat dilihat di buku panduan kendaraan. Biasanya, tekanan ban depan mobil lebih tinggi daripada tekanan ban belakang mobil, karena ban depan mobil terlebih dulu menerima guncangan di jalan daripada ban belakang.

Namun, tekanan pada ban mobil jarang diperhatikan oleh pengendara. Salah-salah, tekanan yang tidak tepat malah membawa bencana yang tidak diinginkan. Selain merugikan pribadi, juga dapat merugikan orang lain. Situs Mechanic Base punya tips dalam merawat ban mobil agar tetap ideal.

  • Ketahui tekanan ban mobil yang ideal
Setiap produsen mobil menetapkan tekanan ban mobil yang berbeda satu sama lain. Untuk itu, perlu untuk mengetahui tekanan ban mobil yang disarankan oleh produsen mobil dengan melihat buku panduan kendaraan.

Selain buku panduan, tekanan ban mobil yang disarankan biasanya tertera pada stiker di belakang pintu pengemudi atau tertempel pada sasis mobil. Tak jarang pula stiker ini tertempel pada sisi dalam ban mobil.

  • Tekanan yang terlalu rendah lebih berisiko ketimbang terlalu tinggi
Tekanan ini perlu dijaga agar tetap ideal, supaya kendali mobil tetap optimal. Penting untuk mengecek tekanan mobil untuk memastikannya tidak terlalu rendah.

Tekanan ban yang terlalu rendah dapat menyebabkan masalah yang lebih besar. Kondisi ini dapat merusak ban mobil, bahkan dapat membuat velg bengkok. Hal ini terjadi karena ban menerima beban yang terlalu berat, sebab tekanan pada ban juga membantu mengangkat beban mobil.

Tekanan yang terlalu rendah dapat pula membuat bahan bakar menjadi lebih cepat habis. Ban mobil yang kempis membuat mobil tidak bergulir semudah biasanya, dan membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk membuatnya tetap berputar.

Selain itu, ban yang kekurangan tekanan juga berbahaya. Studi dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di Amerika Serikat menyatakan mobil dengan tekanan ban di bawah 25 persen dari yang disarankan berpotensi 3 kali lebih besar mengalami kecelakaan.

Kondisi ban yang kurang bertekanan membuat ban menjadi lebih lunak dan tidak bisa mencengkeram jalanan dengan baik. Pengendara akan kesulitan untuk mengendalikan mobil, bahkan kehilangan kendali atas mobil dan menyebabkan kecelakaan.

  • Cek secara berkala
Merawat ban mobil penting untuk dilakukan secara berkala. Ketahui kondisi terkini ban mobil dengan melakukan servis rutin di dealer resmi, atau bengkel yang terpercaya.

Selain itu, pengendara juga harus tahu kapan saatnya mengisi tekanan pada ban mobil. Gunakan alat pengecek tekanan mobil digital untuk mengetahui secara presisi kondisi ban mobil. Alat ini bisa ditemukan di bengkel resmi mobil, atau di berbagai toko perlengkapan mobil. Ketahui tekanan ban mobil, dan selalu pastikan tekanannya tidak melewati batas bawah yang disarankan.

Tidak harus selalu mengisi ban dengan nitrogen, meskipun lebih tahan lama menjaga tekanan ban mobil. Mengisi ban dengan air compressor tetap bisa menjadi pilihan. Kebanyakan stasiun pengisian bahan bakar di Indonesia menyediakan air compressor yang dapat digunakan gratis secara swalayan.

Baca juga artikel terkait MOBIL atau tulisan lainnya dari Adilan Bill Azmy

tirto.id - Otomotif
Kontributor: Adilan Bill Azmy
Penulis: Adilan Bill Azmy
Editor: Dipna Videlia Putsanra