Menuju konten utama

Penjualan Properti di 2019 Diprediksi Masih Stagnan

Penjualan properti stagnan karena daya beli masyarakat yang masih melihat kondisi dan situasi selama tahun politik.

Penjualan Properti di 2019 Diprediksi Masih Stagnan
Ilustrasi rumah minimalis. FOTO/Istockphoto

tirto.id -

Country General Manager Rumah123.com, Ignatius Untung memprediksi, penjualan properti di tahun 2019 masih akan stagnan. Penjualan properti akan mulai bergerak lagi di tahun 2020.

"Pejualan tahun ini dugaan saya sampai 2019 ini sih stagnan ya. Semester dua baru mulai bergeliat, mulai naik. Puncaknya harapannya di 2020," kata dia di Ballroon Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan (24/1/2019).

Ignatius juga mengatakan, hal ini terjadi karena daya beli masyarakat yang masih melihat kondisi dan situasi selama tahun politik.

"Pertimbangannya satu politik kedua lebaran ya. Abis pemilu selesai masuk puasa kemudian masuk lebaran. Orang mulai tahan-tahan semua lah di semester satu ini akan berat sekali," jelas dia.

Sementara itu, berdasarkan data yang dilansir dari situs resmi Bank Indonesia (BI) menuliskan bahwa survey harga properti residensial (SHPR) yang dilakukan BI mengindikasikan adanya perlambatan kenaikan harga properti residensial di pasar primer.

Hal ini tercermin dari indeks harga properti residensial (IHPR) yang hanya tumbuh 0,42 persen (qtq) di kuartal III 2018, lebih lambat dari kuartal II 2018 yang mencapai 0,76 persen.

Bukan hanya itu, dalam situs resminya juga tertulis bahwa pada kuartal III 2018, penjualan properti residensial bahkan terpantau menurun hingga 14,14 persen (qtq), lebih dalam dari penurunan kuartal II 2018 yang 0,08 persen.

Penurunan terjadi pada semua tipe rumah, terutama disebabkan oleh menurunnya permintaan konsumen, terbatasnya penawaran perumahan dari pengembang dan tingginya suku bunga kredit perumahan (KPR).

Baca juga artikel terkait PROPERTI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Hard news
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari