tirto.id - Penjualan drama dan film asal Korea Selatan naik sekitar 15 persen dalam acara Hong Kong Fair yang berlangsung pada minggu lalu. Hal tersebut diungkapkan oleh pemerintah Korea Selatan pada Senin (25/3/2019).
Sebanyak 25 penjual konten asal Korea Selatan tercatat berhasil membawa pulang 16,6 Juta dolar AS selama acara Hong Kong International Film & TV Market (FILMART) yang diselenggarakan pada 18-21 Maret 2019 lalu di Hong Kong Convention and Exhibition Centre.
Menurut Korea Creative Content Agency (KOCCA), terdapat sekitar 15 persen peningkatan di tahun ini, jika dibandingkan tahun lalu yang hanya memperoleh angka penjualan 14,5 Juta dolar AS, demikian seperti dilansir Yonhap News Agency (YNA).
KOCCA menjadi tuan rumah untuk para penjual konten asal Korea Selatan dan berhasil menyatukan 25 perusahaan Korea dan bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan.
Pembeli dari Hong Kong, Jepang, Taiwan, Singapura dan Vietnam adalah klien utama yang mengunjungi booth Korea Selatan pada acara tersebut.
Menurut KOCCA, di antara drama Korea yang paling banyak terjual adalah seri drama Legal High (JTBC), My Fellow Citizens (KBS2), Touch Your Heart (tvN) dan The Last Empress (SBS).
Pada acara Hong Kong Fair, terdapat sekitar 880 perusahaan konten dari 35 negara hadir dalam acara tersebut sekaligus meramaikan acara yang telah digelar selama 23 tahun ini.
"Pentingnya pasar Asia Tenggara menjadi meningkat (karena industri konten Korea Selatan) melampaui Cina sebagai importir konten penyiaran terbesar," ujar presiden KOCCA, Kim Young Jun seperti dilansir The Korea Herald.
KOCCA juga mengungkapkan dukungan mereka terhadap konten siaran Kortea Selatan agar lebih aktif membuat terobosan ke pasar asing.
"KOCCA akan memberikan dukungan sistematis untuk konten siaran Korea agar lebih aktif membuat terobosan ke pasar asing," tutur Kim Young Jun lagi.
Kemudian, KOCCA juga mengungkapkan rencana mereka untuk membantu perusahaan asal Korea Selatan selama melakukan serangkaian pameran konten Internasional untuk waktu yang akan datang.
Editor: Yandri Daniel Damaledo
