Menuju konten utama

Penjelasan Siklon Tropis Herman & Potensi Dampaknya di Indonesia

Siklon Tropis Herman adalah siklon tropis keenam yang melanda Australia sepanjang 2022 hingga 2023, berikut dampaknya di Indonesia.

Penjelasan Siklon Tropis Herman & Potensi Dampaknya di Indonesia
Seorang pria melintas menggunakan payung saat hujan. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Siklon Tropis Herman diprediksi mendampak sejumlah wilayah di Indonesia sepanjang akhir Maret 2023. Hal ini dibuktikan dari laporan cuaca buruk di beberapa wilayah sepanjang 30 - 31 Maret lalu.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) potensi dampak Siklon Tropis Herman yang perlu diwaspadai akan berlangsung selama 24 jam.

"Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Herman menurun dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah timur tenggara menjauhi wilayah Indonesia," catat BMKG melalui unggahannya di Twitter @infoBMKG pada Kamis (30/3/2023).

Penjelasan Apa Itu Siklon Tropis Herman

Siklon Tropis Herman adalah siklon tropis keenam yang melanda Australia sepanjang 2022 hingga 2023. Menurut pernyataan dari Biro Meteorologi Australia, Siklon Tropis Herman berlangsung mulai pada Rabu (29/3/2023) pukul 08.00 waktu setempat.

Topan tropis ini merupakan badai kategori 2 yang muncul di lepas pantai barat laut Australia sekitar 500 Kilometer selatan-barat daya Pulau Christmas.

Siklon tropis adalah badai lingkaran atau topan yang berasal dari lautan tropis. Siklon tropis seperti Siklon Tropis Herman umumnya terbentuk ketika suhu permukaan laut di atas 26,5°C.

Siklon tropis umumnya memiliki kecepatan yang intens, yaitu melebihi 119 kilometer per jam. Sama seperti jenis siklon lainnya, Siklon Tropis Herman merupakan fenomena cuaca yang paling merusak.

Menurut pengamatan BMKG pada 30 Maret 2023, Siklon Tropis itu bertiup ke arah Samudera Hindia, tepatnya di sebelah selatan Banten mulai pukul 07.00 WIB.

Siklon tropis tersebut memiliki kecepatan angin maksimum 55 knot dan tekanan udara minimum sebesar 987 milibar yang bergerak ke arah timur-tenggara.

Potensi Dampak Siklon Tropis Herman di Indonesia

BMKG sebelumnya memberikan himbauan untuk mewaspadai potensi dampak tidak langsung Siklon Tropis Herman di Indonesia. Hal ini karena dampak Siklon Tropis Herman dinilai destruktif.

Adapun potensi dampak Siklon Tropis Herman di Indonesia termasuk:

1. Hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang

Dampak Siklon Tropis Herman di Indonesia dapat berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang. Menurut BMKG, kondisi ini diprediksi terjadi di wilayah Bengkulu, Banten, Lampung, dan Jawa Barat.

2. Angin kencang mencapai 25 knot

Angin kencang mencapai 25 knot akibat Siklon Tropis Herman diperkirakan berlangsung di wilayah pesisir. Ini termasuk pesisir barat Bengkulu, pesisir barat dan selatan Lampung, pesisir barat dan selatan Banten, dan pesisir selatan Jawa Barat.

Angin kencang yang terjadi selama Siklon Tropis Herman dapat memicu pohon tumbang dan bangunan rusak. Masih menurut Biro Meteorologi Australia angin berkecepatan 22 - 27 knot yang terjadi selama Topan Herman tergolong dalam kategori angin kencang.

Ini dapat memicu cabang-cabang pohon besar bergerak, kabel telepon bersiul, payung sulit dikendalikan.

Selain itu, beberapa laporan menyebutkan bahwa angin kencang juga dapat menyebabkan benda-benda ringan seperti seng atap rumah, bak sampah, hingga traffic cone beterbangan dan mengganggu jalannya lalu lintas.

3. Gelombang tinggi

Gelombang tinggi juga perlu diwaspadai masyarakat di sejumlah wilayah sebagai efek dari Siklon Tropis Herman. Menurut BMKG, gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter diprediksi terjadi di Teluk Lampung, perairan Bengkulu, dan perairan selatan Jawa Timur.

Sementara itu, gelombang yang lebih tinggi sekitar 2,5 - 4 meter diprediksi akan berlangsung di perairan barat Kepulauan Mentawai, Pulau Enggano, dan Lampung.

Selain itu, gelombang tinggi juga diprediksi berlangsung di wilayah sekitar Samudra Hindia, Selat Sunda, dan perairan selatan Pulau Jawa.

Baca juga artikel terkait SIKLON TROPIS HERMAN atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya