Menuju konten utama

Penjelasan Bupati Karanganyar Soal Pernyataan 'Covid Sudah Tak Ada'

Juliyatmono berdalih pidatonya untuk memberi motivasi agar warga tidak takut kembali beraktivitas, meski kasus COVID-19 varian Omicron sedang tinggi.

Penjelasan Bupati Karanganyar Soal Pernyataan 'Covid Sudah Tak Ada'
Pengendara melintas di depan mural bertema Lawan COVID-19 di Kampung Gulon, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Rabu (16/6/2021). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.

tirto.id - Cuplikan video hajatan menjadi viral, setelah di dalamnya terdapat potongan pidato dari Bupati Karanganyar Juliyatmono. Dalam cuplikan video tersebut, Juliyatmono menyampaikan bahwa COVID-19 varian Omicron sama seperti flu biasa.

Dengan menggunakan bahasa Jawa, Juliyatmono mengatakan kepada warganya jangan takut dengan COVID-19 dan anggap sudah tidak ada.

"Yang penting dijaga sendiri-sendiri begitu saja ya. Tidak usah memikirkan Omicron ataupun Covid, anggap saja sudah tidak ada, begitu ya agar patut ya pakailah masker, begitu saja ya. Jadi insya Allah karena Omicron ini hanya seperti pilek biasa, tidak perlu takut-takut. Sudah tidak perlu kenapa-kenapa. Nanti kalau ada yang pilek di rumah tidak usah periksa dulu, tidak usah periksa kemana-mana dulu ya. Di rumah saja nanti tiga hari makan kenyang punya uang, sehat" kata Juliyatmono dalam potongan video tersebut.

Menanggapi hal itu, Juliyatmono mengaku tidak ada maksud untuk meremehkan COVID-19. Dirinya berdalih pernyataan yang ia sampaikan untuk memberi motivasi agar warga tidak takut untuk kembali beraktivitas.

"Saya hampir setiap hari terutama hari libur selalu mendapat undangan hajatan dan dalam momen itu saya manfaatkan untuk menyemangati masyarakat dengan metodologi yang sesuai. Diharapkan warga tidak terlalu larut dalam pikiran dan mengganggu aktivitas karena paranoid dan pemerintah tetap menggiatkan untuk prokes," kata Juliyatmono saat dihubungi Tirto pada Kamis (17/2/2022).

Juliyatmono menganggap masyarakat sudah cerdas dalam memahami situasi dan kondisi pandemi COVID-19 yang sudah berjalan dua tahun.

Mengenai pidatonya yang menyebut Omicron seperti flu biasa, Juliyatmono mengklaim bahwa hal itu berpedoman dari penjelasan Kementerian Kesehatan.

"Dari hasil berbagai diskusi dan mengikuti dari Kemenkes bahwa ini masih [bisa] diisomankan, dan tidak cukup membahayakan. Masih sama seperti flu biasa dan silakan di rumah jika badan tidak terlalu sehat," jelasnya.

Juliyatmono mengungkapkan bahwa rumah sakit di wilayahnya masih tersedia untuk menampung pasien COVID-19.

"Untuk yang OTG silahkan di rumah dan lansia serta komorbid silakan ke rumah sakit. Kita masih tersedia sangat baik dan prosentase keterisiannya masih minimal," terangnya.

Dikutip dari Dinas Kesehatan Karanganyar, hingga Rabu (16/2/2022), penambahan kasus COVID-19 berjumlah 171. Total kasus COVID-19 di Karanganyar hingga saat ini sudah mencapai 1.100 kasus.

Baca juga artikel terkait PANDEMI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto