Menuju konten utama
Gempa Palu dan Donggala

Penjarahan BBM di SPBU, Menteri Rini: Stok BBM Cukup di Kota Palu

Terkait penjarahan yang dilakukan pada SPBU-SPBU di Kota Palu, Rini Sumarno berharap masyarakat tidak melakukan hal itu karena sangat berbahaya.

Penjarahan BBM di SPBU, Menteri Rini: Stok BBM Cukup di Kota Palu
Warga mengambil BBM dari mobil tangki di SPBU, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

tirto.id -

Terkait penjarahan yang dilakukan di SPBU-SPBU di Kota Palu, Menteri BUMN Rini Sumarno berharap masyarakat tidak melakukan hal itu karena sangat berbahaya.

"Bukannya kami hitung-hitungan dengan rakyat, tetapi cara pengambilan BBM seperti itu sangat berbahaya bagi keselamatan mereka," ujarnya kepada jurnalis di sela kunjungannya ke Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (2/10/2018).

Rini Sumarno juga menegaskan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, solar, dan pertalite kini tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Palu karena adanya pasokan dari Kalimantan Utara.

"Hari ini Pertamina mendatangkan solar dari Tarakan, Kalimantan Utara melalui pesawat terbang (air truck) sebanyak 4.000 liter dan sudah mulai didistribusikan," ujarnya

Menteri Rini yang antara lain didampingi Dirut Pertamina, PLN, Bank Mandiri, Bank BNI, Pupuk Indonesia, Waskita Karya, Wijaya Karya dan RNI itu mengatakan hari ini Pertamina sudah memasok 8.000 liter premium dan 8.000 liter pertalite ke tiga SPBU.

Jadi, katanya, kalau soal stok, saat ini tidak ada masalah lagi karena Pertamina akan terus menambah stok dengan mendatangkan BBM baru dari Kabupaten Toli-toli, Parigi dan Poso.

"Presiden menekankan betul bahwa BBM harus tersedia bagi masyarakat, namun ternyata banyak SPBU di kota ini yang rusak," ujarnya dan menambahkan bahwa masalah tersebut sedang dicarikan jalan keluarnya. Saat ini adalah bagaimana mendistribusikan secara cepat dan aman kepada masyarakat.

Menurut menteri, SPBU di Kota Palu saat ini hanya tiga buah yang berfungsi dan untuk mengatasi masalah distribusi ini, Pertamina akan mendatangkan tujuh buah mobile dispencer yang akan beroperasi mulai Selasa (1/10).

Sementara itu, Direktur Logistik Pertamina Gandhi Sriwidodo mengemukakan untuk memperlancar distribusi BBM kepada masyarakat Palu, pihaknya juga mendatangkan operator-operator SPBU dari beberapa daerah di Sulteng, karena banyak operator SPBU di kota ini yang menjadi korban gempa bumi.

Gandhi juga menegaskan bahwa dalam distribusi BBM nanti, pihaknya tidak akan melakukan penjatahan atau membatasi jumlah BBM yang bisa dibeli oleh masyarakat.

Sedangkan terkait penjarahan BBM oleh masyarakat di SPBU-SPBU, Gandhi mengatakan bahwa Pertamina akan berkoordinasi dengan pihak TNI dan Polri untuk melakukan pengamanan.

Sementara itu, pantauan Antaranews pada SPBU Jalan Maluku yang mulai memasok premium dan pertalite, tampak antrean masyarakat yang memegang jerigen sepanjang sekitar 150 meter sedangkan antrean mobil mencapai sekitar 500 meter.

Distribusi BBM di SPBU ini mendapat pengamanan dari aparat TNI dan Polri baik yang terbuka maupun tertutup sehingga pelayanannya berjalan tertib dan lancar.

Baca juga artikel terkait GEMPA PALU DAN DONGGALA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri