Menuju konten utama

Penjambret Kalung Ibu "Gendong Bayi" Butuh Duit Beli Narkoba

Teguh juga bekerja sebagai satpam kompleks, karena penghasilannya kurang maka dia rela menjambret.

Penjambret Kalung Ibu
Ilustrasi penjambret. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Teguh (39) berprofesi satpam kompleks, nekat menjambret lantaran butuh duit. Ia mengaku khilaf atas perbuatannya. Dana hasil penjualan kalung ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan narkoba.

"Saya khilaf, emasnya saya jual ke penadah. Karena saya terhimpit kebutuhan hidup dan duitnya juga buat beli narkoba,” ucap Teguh di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (4/7/2019).

Kasat Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edi Suranta Sitepu menyatakan pelaku telah dites urine dan hasilnya Teguh positif mengandung amphetamine.

Teguh juga bekerja sebagai satpam kompleks, karena penghasilannya kurang maka dia rela menjambret. Selain meringkus Teguh, polisi juga membekuk tiga penadah perhiasan yang bekerja sama dengannya.

Mereka ialah DI (35), MN (23) dan EN (42) yang kerap menampung barang curian Teguh. Ketiganya diringkus di kawasan Tangerang. Ketiga penadah dijerat Pasal 480 KUHP tentang penadahan dengan ancaman di atas lima tahun penjara.

Kalung emas milik korban dijual ke DI di Pasar Jaya Ciputat seharga Rp1,9 juta. Lantas dijual kembali kepada MN seharga Rp2 juta dan dileburkan menjadi emas batangan.

Sedangkan Teguh disangkakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara.

Peristiwa penjambretan itu terekam kamera pengawas di jalan sekitar tempat kejadian perkara. Salah satu akun Instagram yang menayangkan ialah @warung_jurnalis.

Peristiwa yang menimpa Tjhay Moij (54), diduga terjadi di sebuah gang kawasan Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat, Rabu (3/7), sekitar pukul 07.10 WIB. Peristiwa bermula ketika Tjhay menggendong bayi guna menjemur bocah tersebut. Ia menghadap ke arah sebuah rumah. Lantas dari sisi kiri ia berdiri, datang pengendara motor mendekatinya.

Pengendara itu sontak menarik kalung yang dikenakan korban, kemudian korban terpelanting ke jalanan. Bocah itu turut terpental dan kepalanya menghantam aspal. Pelaku yang mengenakan jaket abu-abu dan berhelm putih itu kabur usai menjambret, di gang itu terlihat sepi warga setempat.

Sementara itu Tjhay mengatakan kalung yang ia kenakan merupakan pemberian dari anaknya. "Saya tidak tahu itu beratnya berapa gram, karena itu kado dari anak saya sekitar empat tahun lalu, ketika saya ulang tahun ke-50," ucap dia.

Baca juga artikel terkait KASUS PERAMPOKAN atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto