Menuju konten utama

Penjagaan Ekstra Ketat di Mabes Polri Usai Diserang Teroris

Polisi berseragam hitam lengkap dengan senjata laras panjang & rompi anti peluru masih berjaga-jaga di seputaran Mabes Polri.

Penjagaan Ekstra Ketat di Mabes Polri Usai Diserang Teroris
Pengamanan ketat masih diberlakukan di depan gedung utama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (1/4/2021) (ANTARA/Laily Rahmawaty)

tirto.id - Pengamanan ketat masih diberlakukan di kawasan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (1/4/2021) hari ini, usai terjadinya penyerangan terduga teroris pada Rabu (31/3/) kemarin.

Pantauan ANTARA di lapangan pukul 09.30 WIB hari ini aparat kepolisian berseragam hitam lengkap dengan senjata laras panjang dan rompi anti peluru masih berjaga-jaga di seputaran Mabes Polri.

Petugas berjaga-jaga setiap dua meter di pagar depan Mabes Polri. Selain itu kendaraan taktis Polri seperti Baracuda juga masih disiagakan di depan gerbang Mabes Polri. Tampak pula anjing pelacak K9 yang ikut dikerahkan dalam pengamanan tersebut.

Akses masuk Mabes Polri di Jalan Trunojoyo hanya memperbolehkan kendaraan masuk khusus Kapolri dan Wakapolri, sedangkan tamu-tamu yang masuk seizin Kapolri.

Untuk akses kendaraan masuk tamu Mabes Polri dan Bareskrim hanya ada satu yakni di Jalan Raden Fatah, yang juga menjadi tempat parkir kendaraan roda empat dan roda dua tamu yang akan ke Mabes Polri atau Bareskrim Polri.

Untuk akses pejalan kaki dapat masuk di pintu pejalan kaki di Jalan Patimura dan Raden Fatah.

Tak hanya di Mabes Polri, penjagaan ketat juga tampak diberlakukan di Rumah Dinas Kapolri yang berada di Jalan Patimura, tak jauh dari Mabes Polri.

Pria berseragam safari warna hitam tampak berjaga-jaga di depan rumah dinas, di sisi samping rumah sebuah Baracuda juga disiagakan beserta petugas Brimob berseragam lengkap dengan laras panjang.

Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Adrianto menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat apabila kenyamanannya terganggu dengan adanya pengetatan di Mabes Polri. Agus juga mengatakan Mabes Polri sejatinya merupakan tempat terbuka untuk umum karena memberikan pelayanan publik.

"Mohon maaf bila masyarakat yang membutuhkan pelayanan di Mabes Polri agak terganggu dengan peningkatan pengamanan dan pengecekan sebelum masuk ke Mabes Polri," kata Agus.

Polisi menembak mati seorang terduga teroris ZA (25) di kantor pusat Kepolisian Republik Indonesia di Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu (31/3). Terduga teroris itu diduga seorang diri menyelinap ke dalam markas besar Polri.

Penyerangan itu terjadi tiga hari setelah pengeboman sebuah gereja di Makassar, Sulawesi Selatan dan menjadi serangan pertama yang menarget polisi pada tahun ini. Video yang beredar menunjukkan pelaku berjalan dengan menenteng map kuning sembari menuju pos polisi di bagian depan menanyakan letak kantor pos.

Setelah melangkah beberapa meter, ia balik lagi ke arah pos, mengeluarkan pistol dan memuntahkan isinya enam kali ke arah polisi. Dua tembakan ke arah polisi dalam pos, dua tembakan mengarah ke luar dan dua lagi ke polisi di belakangnya.

Praktis, polisi membalas tembakan yang menewaskan seketika perempuan itu. Ia terkapar setelah rentetan tembakan mengenai tubuhnya. Upaya penyerangan di Mabes Polri itu terjadi sekitar pukul 16.30 saat Jakarta mulai diguyur hujan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan terduga teroris itu seorang diri (lone wofl) dan bersimpati kepada ISIS dibuktikan dengan unggahan di akun media sosialnya 21 jam sebelum serangan dengan menunjukkan bendera hitam khas propaganda negara Islam di Suriah.

Lewat akun Instagramnya pelaku juga bicara tentang jihad. Sigit juga mengatakan map kuning yang dibawa oleh perempuan itu terdapat kata-kata tertentu.

Baca juga artikel terkait TEROR MABES POLRI

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto