Menuju konten utama

Pengusaha Sebut Daya Saing Global Indonesia Turun Karena Ada Pemilu

Kondisi dalam negeri yang kurang kondusif sepanjang Pemilu 2019 dinilai jadi penyebab turunnya daya saing global Indonesia.

Pengusaha Sebut Daya Saing Global Indonesia Turun Karena Ada Pemilu
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor melintasi Jalan Gatot Subroto di depan kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

tirto.id - Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat menilai turunnya peringkat daya saing global Indonsia di tahun ini sebagai sesuatu yang wajar.

Hal tersebut, menurutnya, lantaran penyelenggaraan pemilihan umum di tahun 2018-2019. Terlebih, suasana di dalam negeri sempat panas usai pemenang Pilpres diumumkan oleh KPU.

"Kita melaksanakan pesta demokrasi, persiapan kampanye yang memakan waktu lama, pelayanan anjlok. Ini yang menyebabkan mengapa turun karena pelayanan tidak maksimal," ujar Ade di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2019).

Di samping itu, sejak reformasi, ia juga menilai bahwa arus utama informasi lebih didominasi oleh isu politik ketimbang ekonomi. Padahal, kata dia, banyak perdebatan yang tak substansial dalam politik yang justru bisa menghambat daya saing Indonesia di kancah global.

"Dalam demokrasi, kita bukan mencari kebenaran, tetapi berpartisipasi untuk bersuara. Saya kira ini yang harus dipahami masyarakat. Di sinilah seharusnya kita shifting dari politik ke ekonomi, kalau politik ribut-ribut terus tidak akan membawa kemakmuran," tukasnya.

Laporan Global Competitiveness Index 2019 yang dirilis World Economic Forum menunjukkan bahwa daya saing global Indonesia turun ke peringkat lima puluh dari sebelumnya empat puluh lima. Indonesia juga tertingal dari peringkat keempat dalam ASEAN, di belakang Singapura (1), Malaysia (27) dan Thailand (40).

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana