Menuju konten utama

Penggusuran di Sunter: Wali Kota Klaim Warga Bongkar Rumah Sendiri

Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Widjatmoko, merespons isu pembongkaran lapak pengepul di Sunter, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.

Penggusuran di Sunter: Wali Kota Klaim Warga Bongkar Rumah Sendiri
Pemulung mencari sisa puing saat terjadi penggusuran di kawasan Sunter, Jakarta, Senin (18/11/2019). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko, merespons isu pembongkaran lapak pengepul di Sunter, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu. Ia mengklaim bahwa pihaknya hanya membantu, sedangkan pembongkaran itu dilakukan oleh warga sendiri.

"Itu sudah dilakukan dua bulan lebih, dengan warga, semua sepengetahuan warga. Bahkan proses pembongkaran itu kami hanya membantu. Itu dilakukan sendiri oleh mereka [warga]," katanya saat ditemui di Balai Kota, Senin (18/11/2019) pagi.

Ia juga merespons ucapan warga yang terkena gusur bahwa dahulu mereka memilih Anies Baswedan saat Pilgub 2017, namun masih tetap digusur.

"Cek saja, di Daftar Pemilih Sementara [DPS] maupun Daftar Pemilih Tetap [DPT], mereka ada enggak? Orang ikut Pemilu saja enggak kok. Enggak terdaftar di TPS maupun DPT. Itu klaim atas nama pemilih siapa?" kata Sigit.

Ia membantah jika ada video yang beredar mengenai kericuhan akibat penggusuran yang terjadi di lokasi. Pasalnya, ia mengklaim sudah melakukan sosialisasi dua bulan sebelumnya.

"Enggaklah. Enggak ada. Sesuai sudah dikomunikasikan lebih dari dua bulan. Dan itu sepengetahuan mereka [warga]. Untuk penataan dan pembongkaran itu, diberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan pembongkaran, kita hanya supporting aja," katanya.

Ia menduga jika terdapat pihak yang menolak hanya provokator saja dan bukan warga setempat. "Iya [provokator] dan bukan warga. Mereka hanya katakan pendamping. Kita bicara pendamping lah," katanya.

Pemprov DKI Jakarta membongkar 25 lapak milik pengepul barang bekas di lokasi Jalan Agung Perkasa 8, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pembongkaran lapak pedagang ini dilatarbelakangi adanya saluran air yang tertutup bangunan sejak 20 tahun lalu, sehingga kerap menimbulkan banjir hingga 50 cm saat puncak musim penghujan.

Puluhan warga yang menjadi korban penggusuran di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, meminta Anies Baswedan untuk menepati janji kampanye sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Kami semua pendukung Anies, tapi kenapa digusur, katanya dulu tidak ada penggusuran saat kampanye" kata salah seorang warga, Subaidah kepada Antara, Sabtu (16/11/2019).

Subaidah mengatakan hampir semua warga Madura yang bermukim di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII mendukung Anies saat Pilkada lalu. Namun, janji tidak ada penggusuran tidak ditepati.

"Usai kami digusur, sampai sekarang juga tidak dikunjungi," ujar Subaidah.

Baca juga artikel terkait KASUS PENGGUSURAN atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri